Tolitoli (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolitoli, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengungkapkan pentingnya pembangunan daerah berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) di daerah itu.
Asisten Pemerintah dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Tolitoli Mohammad Dzikron di Tolitoli, Jumat, mengatakan bahwa dengan adanya RDTR yang baik dan terencana dapat mengoptimalkan potensi daerah tersebut.
"Tentunya ini agar menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan tata ruang yang harmonis bagi masyarakat," kata Dzikron.
Ia mengemukakan dalam penyusunan RDTR dan KLHS itu melibatkan seluruh stakeholder terkait lainnya, termasuk perangkat daerah di Kabupaten Tolitoli maupun OPD Sulteng.
Kajian lingkungan hidup strategis tersebut, lanjutnya, sebagai salah satu upaya pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan yang tidak merusak lingkungan setempat.
"Intinya pada kajian lingkungan hidup strategis merupakan upaya untuk memastikan bahwa setiap rencana pembangunan yang dibuat dapat memberikan manfaat tanpa merusak lingkungan," ucapnya.
Ia menjelaskan melalui konsultasi publik Pemkab Tolitoli dan stakeholder lainnya dapat memberikan saran dan masukan terhadap RDTR dan KLHS tersebut.
"Harapannya melalui diskusi ini saya mengajak semua pihak untuk aktif berpartisipasi dalam memberikan saran dan masukan untuk penyempurnaan RDTR dan KLHS ini," sebutnya.
Menurutnya, masyarakat di daerah itu wajib dilibatkan dalam memberikan masukan RDTR dan KLHS. "Keterlibatan masyarakat juga merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam proses perencanaan dan pembangunan daerah," tuturnya.
Diketahui penyusunan RDTR yang detail guna membuat perencanaan kota yang lebih baik, sehingga dokumen RDTR bersifat mengikat dan penting dilakukan.
"Dalam RTRW Kabupaten Tolitoli menyebutkan kalau Kecamatan Baolan sebagai pusat kegiatan strategis nasional serta sebagian Kecamatan Galang sebagai pusat kegiatan wilayah Tolitoli," ucapnya.