BPBD Parigi Moutong: Waspada ancaman bencana alam saat wisata di musim hujan

id Banjir, wisata alam, bpbdparimo, hidrometeorologi, bencana, Ikbal Djirimu, Sulteng, Parigi Moutong

BPBD Parigi Moutong: Waspada ancaman bencana alam saat wisata di musim hujan

Dok- Material lumpur beserta potongan kayu dan batu menutup badan jalan Trans Sulawesi Parigi Moutong-Gorontalo akibat dampak banjir terjadi di Desa Uevolo, Kecamatan Siniu pada Sabtu (11/5/2024). (ANTARA/HO-BPBD Parigi Moutong)

Palu (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengingatkan warga agar waspada ancaman bencana hidrometeorologi saat berwisata, khususnya wisata alam saat musim hujan.

 

"Saat ini memasuki musim hujan, maka perlu diwaspadai objek wisata alam, khususnya pegunungan dan sungai," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Parigi Moutong (Parimo) Moh Ikbal Djirimu dihubungi dari Palu, Kamis.

 

Menurut dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB), kata dia, salah satu ancaman bencana tertinggi di Parigi Moutong yakni banjir, sehingga BPBD mengimbau masyarakat jangan mengabaikan peringatan dini cuaca yang diterbitkan Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) saat melakukan aktivitas.

 

Salah satu contoh yang terjadi pada Minggu (17/11) di objek wisata air terjun Ogomojolo, Desa Palasa Lombori, Kecamatan Palasa, dilanda banjir yang menelan dua korban jiwa hanyut terseret arus.

 

"Alam tidak bisa ditebak, pada musim hujan seperti saat ini sebaiknya waspada saat berwisata di sungai," ujarnya.

 

Dikemukakannya, bila masyarakat beraktivitas di objek wisata alam, sebaiknya perhatikan kondisi cuaca di bagian hulu sungai, sebab biasanya pada bagian hilir cuaca cerah, namun di bagian hulu terjadi hujan sehingga banjir kapan saja bisa terjadi.

 

Kemudian wisatawan wajib mematuhi aturan dan larangan oleh pengelola objek wisata dan pengelola wisata juga harus menyediakan peralatan penunjang keselamatan.

 

"Ancaman membahayakan keselamatan manusia sangat berisiko terjadi baik saat berkendara, berwisata, maupun saat beraktivitas lainnya. Oleh sebab itu dibutuhkan kesadaran diri melakukan mitigasi mandiri," tutur Ikbal.

 

Menurut data BPBD setempat, sejak Januari hingga Oktober 2024 kasus bencana alam terjadi Parigi sekitar 77 kejadian dan 55 kejadian merupakan bencana hidrometeorologi berupa banjir.

 

"Dari pemetaan kami lakukan sekitar sembilan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan 130 anak sungai di Parigi Moutong, sehingga menurut kajian teknis kebencanaan ancaman banjir sangat mungkin saat musim penghujan," kata dia.