Karnaval momentum mempererat persatuan masyarakat Bangkep

id Pemkab Bangkep ,Pj Bupati Bangkep ,Ihsan Basir ,Karnaval,HUT ke-25 Bangkep,Sulawesi Tengah

Karnaval momentum mempererat persatuan masyarakat Bangkep

Pemerintah Kabupaten Bangkep menggelar karnaval dalam rangka menyambut HUT ke-25 Kabupaten Bangkep di Banggai Kepulauan, Sabtu (2/11/2024). ANTARA/HO-Diskominfo Bangkep

Banggai Kepulauan, Sulawesi Te (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Banggai Kepulauan (Bangkep) Ihsan Basir mengatakan karnaval menjadi momentum mempererat persatuan dan kesatuan masyarakat daerah itu.
 


"Bangkep adalah rumah bagi berbagai suku dan budaya yang hidup rukun dan harmonis. Oleh karena itu, keberagaman ini adalah aset berharga yang harus kita jaga dan lestarikan," kata Ihsan Basir di Bangkep, Sulawesi Tengah, Sabtu.

 

Pemerintah Kabupaten Bangkep menggelar karnaval dengan tema “Keberagaman Suku di Banggai Kepulauan” dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 kabupaten itu.

 

Ihsan menyebut karnaval ini menjadi momentum untuk mempererat persatuan dan kesatuan antarwarga di daerah ini melalui pertunjukan seni, tarian, dan berbagai aktivitas lainnya.

 

Karnaval ini, kata dia, menunjukkan bahwa perbedaan menjadi kekuatan masyarakat Kabupaten Bangkep.

 

Selain itu juga, karnaval menjadi ajang untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi guna memperkuat semangat persatuan warga Bangkep.

 

"Mari kita rayakan keberagaman ini dengan semangat kebersamaan dan saling menghargai," ujarnya.

 

Kegiatan ini diikuti oleh OPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Bangkep serta peserta karnaval yang berasal dari pelajar TK, SD, SMP dan SMA/SMK.

 

Ihsan berharap kegiatan karnaval ini dapat bermanfaat untuk semakin mempererat hubungan antarwarga dan memotivasi usaha dalam mempertahankan serta mengembangkan seni budaya lokal secara kreatif.

 

Dalam rangka menyambut HUT ke-25 Kabupaten Bangkep yang jatuh pada 3 November 2024 pemerintah kabupaten setempat juga menggelar sejumlah rangkaian acara seperti pameran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), gebyar literasi budaya, dan Festival Tunas Bahasa Ibu.