Manado,  (antarasulteng.com) - Kepala Bidang Statistik produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Sirly Worotikan mengatakan, industri minuman keras masih mendominasi industri manufaktur mikro dan kecil di provinsi tersebut.

"Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Selatan merupakan daerah potensial dalam kegiatan industri mikro dan kecil yang banyak mengembangkan industri minuman keras," kata Sirly, di Manado, Rabu.

Dia mengatakan, harus ada aturan untuk mengatur agar tidak mengganggu industri minuman keras di Sulut.

"Sekitar 90 persen industri manufaktur kecil dan mikro di beberapa kabupaten di Sulut adalah industri minuman keras,"jelasnya.

Produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Sulut pada triwulan I tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 6,81 persen jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Demikian pula, katanya, jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya juga mengalami kenaikan sebesar 2,70 persen.

Industri manufaktur mikro dan kecil di Sulut banyak tersebar di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Kabupaten Minsel, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Bolaang Mongondouw Selatan.

Selain industri minuman keras, katanya, juga industri kopra di Minsel dan Minahasa. Untuk Minahasa Utara masih banyak industri dari pengolahan pertambangan emas rakyat.

Sedangkan di Kabupaten Kepulauan Sangihe banyak mengembangkan industi pandai besi yang menghasilkan parang, pisau dan alat pertanian.(SKD)

Pewarta : Jootje Kumajas
Editor : Santoso
Copyright © ANTARA 2024