Palu (ANTARA) - Beragam kesibukan dilakukan warga Kota Palu untuk menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit.
Pantauan Antara di palu, Ahad, banyak warga yang jalan-jalan ke pantai bersama teman, kerabat maupun pasangan, namun tidak sedikit juga yang berolahraga di berbagai pusat kebugaran ataupun di fasilitas olahraga yang disiapkan oleh Pemeritah Kota Palu.
Berburu aneka jajanan berbuka puasa atau takjil menjadi aktivitas yang tidak bisa ditinggalkan warga di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tersebut.
Berbagai pusat penjualan takjil, baik yang berada di kawasan pasar Ramadhan maupun yang berada di pinggir jalan selalu ramai disinggahi oleh warga hanya untuk mendapatkan aneka jajanan tersebut
"Berburu takjil lebih enak dan mudah serta murah daripada harus bikin sendiri di rumah," kata salah satu warga, Ahmad.
Menurutnya, datang ke tempat-tempat penjualan takjil untuk berburu takjil, seperti aneka olahan kue, es bahkan buah-buahan merupakan aktivitas yang menyenangkan.
"Sehingga tidak terasa sudah mau masuk waktu berbuka puasa. Kalau sudah berburu takjil jadi lupa waktu," ujarnya.
Sementara itu, warga lainnya, Arsyad mengaku berburu takjil, selain untuk mendapat jajanan yang biasanya hanya bisa diperoleh saat Ramadhan juga sambil berolahraga.
"Kalau saya berburu takjil juga sambil berolahraga. Saat berjalan-jalan memilih takjil badan terasa segar dan bugar. Rasa lemas karena tiduran jadi hilang karena berkeringat dan lemak pun terbakar," ucapnya.
Arsyad mengaku saat berburu takjil, ia merasa senang, karena aktivitas itu tidak bisa ditemukan dan dilakukan di luar bulan Ramadhan, meski di luar bulan Ramadhan tetap bisa menjalankan ibadah puasa.
Aneka takjil dijajakan pedagang saat Ramadhan di Kota Palu mulai dari aneka takjil lokal yang hanya dijual di daerah itu, seperti putu pesse, barongko, katirsala maupun cangkuning, hingga takjil yang dapat dijumpai di daerah lain seperti kue perahu, pisang hijau, es buah dan kue lapis.
Pantauan Antara di palu, Ahad, banyak warga yang jalan-jalan ke pantai bersama teman, kerabat maupun pasangan, namun tidak sedikit juga yang berolahraga di berbagai pusat kebugaran ataupun di fasilitas olahraga yang disiapkan oleh Pemeritah Kota Palu.
Berburu aneka jajanan berbuka puasa atau takjil menjadi aktivitas yang tidak bisa ditinggalkan warga di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) tersebut.
Berbagai pusat penjualan takjil, baik yang berada di kawasan pasar Ramadhan maupun yang berada di pinggir jalan selalu ramai disinggahi oleh warga hanya untuk mendapatkan aneka jajanan tersebut
"Berburu takjil lebih enak dan mudah serta murah daripada harus bikin sendiri di rumah," kata salah satu warga, Ahmad.
Menurutnya, datang ke tempat-tempat penjualan takjil untuk berburu takjil, seperti aneka olahan kue, es bahkan buah-buahan merupakan aktivitas yang menyenangkan.
"Sehingga tidak terasa sudah mau masuk waktu berbuka puasa. Kalau sudah berburu takjil jadi lupa waktu," ujarnya.
Sementara itu, warga lainnya, Arsyad mengaku berburu takjil, selain untuk mendapat jajanan yang biasanya hanya bisa diperoleh saat Ramadhan juga sambil berolahraga.
"Kalau saya berburu takjil juga sambil berolahraga. Saat berjalan-jalan memilih takjil badan terasa segar dan bugar. Rasa lemas karena tiduran jadi hilang karena berkeringat dan lemak pun terbakar," ucapnya.
Arsyad mengaku saat berburu takjil, ia merasa senang, karena aktivitas itu tidak bisa ditemukan dan dilakukan di luar bulan Ramadhan, meski di luar bulan Ramadhan tetap bisa menjalankan ibadah puasa.
Aneka takjil dijajakan pedagang saat Ramadhan di Kota Palu mulai dari aneka takjil lokal yang hanya dijual di daerah itu, seperti putu pesse, barongko, katirsala maupun cangkuning, hingga takjil yang dapat dijumpai di daerah lain seperti kue perahu, pisang hijau, es buah dan kue lapis.