Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Lembaga swadaya masyarakat Relawan untuk orang dan alam (Roa) Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Islamic Relief menggelar pasar ramadhan untuk membantu pemulihan ekonomi warga khususnya kelompok perempuan di Kabupaten Sigi.
"Kita tau bersama bahwa kelompok perempuan menjadi satu komponen yang sangat terdampak saat bencana gempa dan likuefaksi Sigi, dimana kelompok perempuan juga mengalami kesulitan ekonomi karena kehilangan lapangan pekerjaan dan sebagainya," ucap Direktur Eksekutif Roa Sulawesi Tengah Mochammad Subarkah di Sigi, Kamis.
Dikatakan, belum hilang masalah yang dihadapi setelah gempa dan likuefaksi menghantam wilayah Kabupaten Sigi, perempuan di wilayah itu harus kembali berhadapan dengan sulitnya ekonomi di masa pandemi COVID-19.
Karena itu, sebut Subarkah, Roa bersama Islamic Relief menginisiasi pelaksanaan pasar ramadhan, yang melibatkan kelompok perempuan menjadi pedagang di pasar itu.
Pasar Ramadhan itu bertempat di bekas Gedung Ampera Bundara Biromaru di Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru.
"Terdapat sekitar belasan lapak, yang setiap lapak diisi oleh pedagang perempuan, pedagangnya merupakan ibu-ibu yang berasal dari wilayah Kecamatan Sigi Biromaru," ujarnya.
Pasar ramadhan itu mulai dibuka pada Rabu 21 April hingga 11 Mei 2021. pasar itu mendapat dukungan penuh dari pemerintah Desa Mpanau, pemerintah Kecamatan Sigi Biromaru dan Pemkab Sigi.
Berkaitan dengan itu Koordinator Area Palu Islamic Relief Fahmi Rahmatna mengemukakan bahwa pasar ramadhan juga merupakan bagian dari upaya pendampingan terhadap kelompok perempuan untuk pemulihan ekonomi pascagempa dan di masa pandemi yang dilakukan oleh Islamic Relief.
"Kami memberikan pendampingan kepada kelompok perempuan di Sigi khususnya di Sigi Biromaru, lewat pendampingan ini kami mencoba membangkitian kembali usaha ibu-ibu pascagempa dan di masa pandemi COVID-19," ujarnya.
Kegiatan itu, sebut Fahmi, termasuk pengurangan risiko bencana dari sisi pendekatan ekonomi, dimana dengan meningkatkan penguatan ekonomi masyarakat, dapat mengurangi risiko bencana.
"Pasar ramadhan bisa mendukung pemulihan ekonomi kelompok perempuan pascagempa dan likuefaksi Sigi," sebutnya.
Kelompok perempuan menjual dagangannya di pasar ramadhan, yang berlangsung di Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, Rabu. (ANTARA/Muhammad Hajiji)
"Kita tau bersama bahwa kelompok perempuan menjadi satu komponen yang sangat terdampak saat bencana gempa dan likuefaksi Sigi, dimana kelompok perempuan juga mengalami kesulitan ekonomi karena kehilangan lapangan pekerjaan dan sebagainya," ucap Direktur Eksekutif Roa Sulawesi Tengah Mochammad Subarkah di Sigi, Kamis.
Dikatakan, belum hilang masalah yang dihadapi setelah gempa dan likuefaksi menghantam wilayah Kabupaten Sigi, perempuan di wilayah itu harus kembali berhadapan dengan sulitnya ekonomi di masa pandemi COVID-19.
Karena itu, sebut Subarkah, Roa bersama Islamic Relief menginisiasi pelaksanaan pasar ramadhan, yang melibatkan kelompok perempuan menjadi pedagang di pasar itu.
Pasar Ramadhan itu bertempat di bekas Gedung Ampera Bundara Biromaru di Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru.
"Terdapat sekitar belasan lapak, yang setiap lapak diisi oleh pedagang perempuan, pedagangnya merupakan ibu-ibu yang berasal dari wilayah Kecamatan Sigi Biromaru," ujarnya.
Pasar ramadhan itu mulai dibuka pada Rabu 21 April hingga 11 Mei 2021. pasar itu mendapat dukungan penuh dari pemerintah Desa Mpanau, pemerintah Kecamatan Sigi Biromaru dan Pemkab Sigi.
Berkaitan dengan itu Koordinator Area Palu Islamic Relief Fahmi Rahmatna mengemukakan bahwa pasar ramadhan juga merupakan bagian dari upaya pendampingan terhadap kelompok perempuan untuk pemulihan ekonomi pascagempa dan di masa pandemi yang dilakukan oleh Islamic Relief.
"Kami memberikan pendampingan kepada kelompok perempuan di Sigi khususnya di Sigi Biromaru, lewat pendampingan ini kami mencoba membangkitian kembali usaha ibu-ibu pascagempa dan di masa pandemi COVID-19," ujarnya.
Kegiatan itu, sebut Fahmi, termasuk pengurangan risiko bencana dari sisi pendekatan ekonomi, dimana dengan meningkatkan penguatan ekonomi masyarakat, dapat mengurangi risiko bencana.
"Pasar ramadhan bisa mendukung pemulihan ekonomi kelompok perempuan pascagempa dan likuefaksi Sigi," sebutnya.