Jakarta (ANTARA) - Platform penjualan mobil bekas online, OLX Autos pada Kamis (22/4) menyatakan optimisme mereka bahwa bisnis mobil bekas masih menyimpan potensi yang besar, sejalan dengan pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19.
Optimisme itu disampaikan OLX Autos mengacu pada studi bertajuk “Consumer Research” yang memperlihatkan sejumlah faktor di balik alasan masyarakat memilih mobil bekas. Sebesar 31 persen masyarakat mencari moda transportasi yang aman selama pandemi, kemudian 28 persen masyarakat mencari mobil bekas yang usianya terbilang baru, di tambah meningkatnya sentimen positif bahwa kondisi ekonomi mulai membaik.
Johnny Widodo, CEO OLX Group Indonesia menyebutkan, “Terlepas adanya beberapa faktor eksternal, kami optimis bahwa industri mobil bekas masih sangat menyimpan potensi yang besar untuk dieksplorasi lebih lanjut."
Dalam riset itu disebutkan bahwa ada penurunan intentions atau niat membeli mobil bekas sebesar 9 persen pada periode tahun ini jika dibandingkan kuartal IV 2020. Adanya faktor eksternal seperti PPnBM 0 persen membuat penurunan itu dianggap wajar di segmen mobil bekas.
"Terlebih walaupun sudah setahun, data kami menunjukkan masyarakat masih memprioritaskan keamanan dan mobil bekas menjadi salah satu opsi yang tidak hanya aman tetapi juga relatif terjangkau," kata dia.
Kampanye #GampangnyaPasti
Berdasarkan riset OLX Autos bertajuk “Individual Seller Segmentation”, pandemi membuat sebagian masyarakat menjual kendaraan sebagai tambahan dana.
Sebesar 39 persen pelanggan melepas aset mobil dengan alasan “kebutuhan” mendesak keluarga, sedangkan 29 persen pelanggan melego mobil untuk "upgrade" atau berkeinginan membeli mobil yang lebih baik dari sebelumnya.
Namun dalam proses itu, mereka menghadapi tantangan yakni 36 persen penjual mengatakan bahwa menjual mobil menghabiskan terlalu banyak waktu.
Sebesar 57 persen penjual memiliki kendala saat proses negosiasi, misalnya tidak mencapai kesepakatan ataupun kecocokan harga. Sementara itu, 58 persen pembeli menyatakan budget mereka terbatas dan sebanyak 38 persen pembeli belum bisa menemukan mobil yang pas.
Untuk itu, kata Johnny Widodo, OLX Autos meluncurkan campaign #GampangnyaPasti guna memudahkan pelanggan menjual serta menemukan mobil bekas dengan proses yang mudah.
Sandy Maulana, Head of Brand, OLX Indonesia mengatakan, “Dengan adanya #GampangnyaPasti, OLX Autos memberikan informasi bahwa OLX Autos membuat penjualan dan pembelian mobil menjadi lebih gampang”.
OLX Autos memiliki 100 lokasi inspection center di sembilan kota besar Indonesia, diler "Jual-Beli-Tukar Tambah" serta beberapa Authorized Dealer di wilayah Jabodetabek.
“Selain itu campaign ini juga diluncurkan sebagai bentuk solusi dari keluhan pelanggan yang menginginkan kemudahan, kenyamanan serta yang masih kesulitan melakukan transaksi,” lanjut Sandy.
OLX Autos berharap program itu dapat menstimulasi masyarakat untuk menjual maupun membeli mobil bekas, dan selama Ramadhan, OLX Autos menggelar program "Ramadhan Berkah" di mana setiap pembelian bisa mendapatkan hadiah menarik serta berhak mengikuti undian sepeda motor.
Optimisme itu disampaikan OLX Autos mengacu pada studi bertajuk “Consumer Research” yang memperlihatkan sejumlah faktor di balik alasan masyarakat memilih mobil bekas. Sebesar 31 persen masyarakat mencari moda transportasi yang aman selama pandemi, kemudian 28 persen masyarakat mencari mobil bekas yang usianya terbilang baru, di tambah meningkatnya sentimen positif bahwa kondisi ekonomi mulai membaik.
Johnny Widodo, CEO OLX Group Indonesia menyebutkan, “Terlepas adanya beberapa faktor eksternal, kami optimis bahwa industri mobil bekas masih sangat menyimpan potensi yang besar untuk dieksplorasi lebih lanjut."
Dalam riset itu disebutkan bahwa ada penurunan intentions atau niat membeli mobil bekas sebesar 9 persen pada periode tahun ini jika dibandingkan kuartal IV 2020. Adanya faktor eksternal seperti PPnBM 0 persen membuat penurunan itu dianggap wajar di segmen mobil bekas.
"Terlebih walaupun sudah setahun, data kami menunjukkan masyarakat masih memprioritaskan keamanan dan mobil bekas menjadi salah satu opsi yang tidak hanya aman tetapi juga relatif terjangkau," kata dia.
Kampanye #GampangnyaPasti
Berdasarkan riset OLX Autos bertajuk “Individual Seller Segmentation”, pandemi membuat sebagian masyarakat menjual kendaraan sebagai tambahan dana.
Sebesar 39 persen pelanggan melepas aset mobil dengan alasan “kebutuhan” mendesak keluarga, sedangkan 29 persen pelanggan melego mobil untuk "upgrade" atau berkeinginan membeli mobil yang lebih baik dari sebelumnya.
Namun dalam proses itu, mereka menghadapi tantangan yakni 36 persen penjual mengatakan bahwa menjual mobil menghabiskan terlalu banyak waktu.
Sebesar 57 persen penjual memiliki kendala saat proses negosiasi, misalnya tidak mencapai kesepakatan ataupun kecocokan harga. Sementara itu, 58 persen pembeli menyatakan budget mereka terbatas dan sebanyak 38 persen pembeli belum bisa menemukan mobil yang pas.
Untuk itu, kata Johnny Widodo, OLX Autos meluncurkan campaign #GampangnyaPasti guna memudahkan pelanggan menjual serta menemukan mobil bekas dengan proses yang mudah.
Sandy Maulana, Head of Brand, OLX Indonesia mengatakan, “Dengan adanya #GampangnyaPasti, OLX Autos memberikan informasi bahwa OLX Autos membuat penjualan dan pembelian mobil menjadi lebih gampang”.
OLX Autos memiliki 100 lokasi inspection center di sembilan kota besar Indonesia, diler "Jual-Beli-Tukar Tambah" serta beberapa Authorized Dealer di wilayah Jabodetabek.
“Selain itu campaign ini juga diluncurkan sebagai bentuk solusi dari keluhan pelanggan yang menginginkan kemudahan, kenyamanan serta yang masih kesulitan melakukan transaksi,” lanjut Sandy.
OLX Autos berharap program itu dapat menstimulasi masyarakat untuk menjual maupun membeli mobil bekas, dan selama Ramadhan, OLX Autos menggelar program "Ramadhan Berkah" di mana setiap pembelian bisa mendapatkan hadiah menarik serta berhak mengikuti undian sepeda motor.