Palu (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menyatakan SatuanTugas Madago Raya kehilangan jejak DPO (daftar pencarian orang) kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, pimpinan Ali Kalora.
Hal tersebut disampaikan Abdul Rakhman Baso, Jumat (30/4) malam terkait terputusnya informasi tentang keberadaan kelompok tersebut saat ini.
Ia mengatakan, saat ini Satgas TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Madago Raya tahap dua, masih melakukan pengejaran terhadap para terduga DPO tersebut.
"Yang kita lakukan selama ini baik human intelijen maupun ITE agak terputus, tapi bukan berarti kita tidak melakukan upaya pengejaran," kata Kapolda menjelaskan.
Abdul Rakhman Baso kembali mengimbau para terduga DPO kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso untuk segera menyerahkan diri.
“Sampai sekarang saya mengimbau kepada saudara-saudara kita, coba menyerahkan diri, kembali dengan baik-baik, kita proses hukum, karena negara kita ini negara hukum. Itu yang paling utama yang saya harapkan,” katanya.
Masih terkait itu, pihaknya mengatakan, akan mengganti personel yang telah lama bertugas di Satgas Madago Raya untuk melakukan penyegaran.
Ia menambahkan, dengan pergantian personel tersebut diharapkan bisa menjadi motivasi dan semangat baru untuk memburu dan menangkap para terduga DPO MIT Poso.
Dari data pihak kepolisian, saat ini anggota kelompok MIT Poso masih tersisa sembilan orang.
“Tidak ada pengendoran pengejaran kepada mereka walaupun dalam bulan suci Ramadhan. Walaupun begitu kita tetap menghormati bagaimana kesucian bulan Ramadhan ini sebagai bulan penuh rahmat ampunan,” ujarnya.
Sebelumnya, pihak kepolisian menemui titik terang keberadaan Ali Kalora CS, setelah beberapa kali terjadi kontak tembak antara satgas dan kelompok sipil bersenjata tersebut, pada Maret lalu. Bahkan Ali Kalota juga sempat dikabarkan terkena tembakan namun berhasil melarikan diri.
Hal tersebut disampaikan Abdul Rakhman Baso, Jumat (30/4) malam terkait terputusnya informasi tentang keberadaan kelompok tersebut saat ini.
Ia mengatakan, saat ini Satgas TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Madago Raya tahap dua, masih melakukan pengejaran terhadap para terduga DPO tersebut.
"Yang kita lakukan selama ini baik human intelijen maupun ITE agak terputus, tapi bukan berarti kita tidak melakukan upaya pengejaran," kata Kapolda menjelaskan.
Abdul Rakhman Baso kembali mengimbau para terduga DPO kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso untuk segera menyerahkan diri.
“Sampai sekarang saya mengimbau kepada saudara-saudara kita, coba menyerahkan diri, kembali dengan baik-baik, kita proses hukum, karena negara kita ini negara hukum. Itu yang paling utama yang saya harapkan,” katanya.
Masih terkait itu, pihaknya mengatakan, akan mengganti personel yang telah lama bertugas di Satgas Madago Raya untuk melakukan penyegaran.
Ia menambahkan, dengan pergantian personel tersebut diharapkan bisa menjadi motivasi dan semangat baru untuk memburu dan menangkap para terduga DPO MIT Poso.
Dari data pihak kepolisian, saat ini anggota kelompok MIT Poso masih tersisa sembilan orang.
“Tidak ada pengendoran pengejaran kepada mereka walaupun dalam bulan suci Ramadhan. Walaupun begitu kita tetap menghormati bagaimana kesucian bulan Ramadhan ini sebagai bulan penuh rahmat ampunan,” ujarnya.
Sebelumnya, pihak kepolisian menemui titik terang keberadaan Ali Kalora CS, setelah beberapa kali terjadi kontak tembak antara satgas dan kelompok sipil bersenjata tersebut, pada Maret lalu. Bahkan Ali Kalota juga sempat dikabarkan terkena tembakan namun berhasil melarikan diri.