Jakarta (ANTARA) - Pebalap Indonesia Sean Gelael dan kawan-kawan tampil memukau pada ajang FIA World Endurance Championship (WEC) dan sukses naik podium ketiga pada balapan berlangsung di Sirkuit Spa Franchorchams, Belgia, Sabtu waktu setempat (Minggu WIB).
Sean yang memperkuat tim JOTA bersama Stoffel Vandoorne dan Tom Blomqvist mengawali balapan kelas LMP2 dari posisi enam dan hasil ini dinilai cukup baik mengingat persaingan berlangsung dengan ketat sejak awal perlombaan.
"Alhamdulillah. Saya tidak menyangka bakal naik podium lagi karena mobil yang belum ideal dan lawan-lawan juga berat. Terima kasih buat Stoffel dan Tom, juga untuk seluruh tim JOTA yang hari ini sangat berbahagia karena meraih double podium," kata Sean Gelael dalam keterangan resminya.
Anak pasangan Ricardo dan Rini Gelael itu mengaku merasa bahagia karena untuk kedua kalinya dia mendapatkan hasil manis di bulan Ramadhan. Sebelumnya pada 2018 di Monako, dia menjadi runner-up Formula 2 juga saat Ramadhan.
Perjalanan tim JOTA #28 untuk meraih posisi tiga dilakukan susah payah. Bersama Stoffel Vandoorne dan Tom Blomqvist, Sean terus memberi tekanan ke lawan. Apalagi setelah start posisinya sempat melorot ke posisi sembilan. Saat itu kemudi dipegang oleh Stoffel.
Sean Gelael kemudian gantian menyetir. Dia sempat membawa timnya ke posisi tiga. Hanya saja, ban yang aus dan perkembangan kondisi di trek membuat posisinya melorot. Tom menjadi pebalap terakhir yang menggeber mobil bersasis Oreca 7 tersebut. Dia berhasil membuat fastest lap bagi timnya, dan bahkan sempat berada di posisi dua.
Namun demikian, sebuah insiden di mana Tom dianggap menyenggol pebalap lain membuat dia harus kena drive through penalty, sehingga posisi dua itu pun jadi milik mobil JOTA lain, #38. Tom sendiri finis di P3.
Finis di podium adalah target utama tim JOTA, mengingat mobil mereka jauh dari sempurna sejak prologue, free practice, hingga kualifikasi. Namun saat race 6 Hours of Spa-Francorchamps itu dimulai, semua jadi beda.
Setelah menyelesaikan balapan di Belgia, Sean Gelael dan kawan-kawan bakal kembali unjuk kemampuan pada balapan seri 8 Hours of Portimao, digelar di Portugal, 13 Juni.
Sean yang memperkuat tim JOTA bersama Stoffel Vandoorne dan Tom Blomqvist mengawali balapan kelas LMP2 dari posisi enam dan hasil ini dinilai cukup baik mengingat persaingan berlangsung dengan ketat sejak awal perlombaan.
"Alhamdulillah. Saya tidak menyangka bakal naik podium lagi karena mobil yang belum ideal dan lawan-lawan juga berat. Terima kasih buat Stoffel dan Tom, juga untuk seluruh tim JOTA yang hari ini sangat berbahagia karena meraih double podium," kata Sean Gelael dalam keterangan resminya.
Anak pasangan Ricardo dan Rini Gelael itu mengaku merasa bahagia karena untuk kedua kalinya dia mendapatkan hasil manis di bulan Ramadhan. Sebelumnya pada 2018 di Monako, dia menjadi runner-up Formula 2 juga saat Ramadhan.
Perjalanan tim JOTA #28 untuk meraih posisi tiga dilakukan susah payah. Bersama Stoffel Vandoorne dan Tom Blomqvist, Sean terus memberi tekanan ke lawan. Apalagi setelah start posisinya sempat melorot ke posisi sembilan. Saat itu kemudi dipegang oleh Stoffel.
Sean Gelael kemudian gantian menyetir. Dia sempat membawa timnya ke posisi tiga. Hanya saja, ban yang aus dan perkembangan kondisi di trek membuat posisinya melorot. Tom menjadi pebalap terakhir yang menggeber mobil bersasis Oreca 7 tersebut. Dia berhasil membuat fastest lap bagi timnya, dan bahkan sempat berada di posisi dua.
Namun demikian, sebuah insiden di mana Tom dianggap menyenggol pebalap lain membuat dia harus kena drive through penalty, sehingga posisi dua itu pun jadi milik mobil JOTA lain, #38. Tom sendiri finis di P3.
Finis di podium adalah target utama tim JOTA, mengingat mobil mereka jauh dari sempurna sejak prologue, free practice, hingga kualifikasi. Namun saat race 6 Hours of Spa-Francorchamps itu dimulai, semua jadi beda.
Setelah menyelesaikan balapan di Belgia, Sean Gelael dan kawan-kawan bakal kembali unjuk kemampuan pada balapan seri 8 Hours of Portimao, digelar di Portugal, 13 Juni.