Jakarta (ANTARA) - Pasangan petenis Sharon Fichman/Giuliana Olmos menorehkan capaian tertinggi dalam karir mereka dengan mengangkat piala WTA Masters 1000 untuk kali pertama di Italian Open 2021.
Pasangan Kanada-Meksiko itu menjadi juara dengan mengalahkan Kristina Mladenovic/Marketa Vondrousova pada babak final selama 1,5 jam dengan skor 4-6, 7-5, 10-5, Minggu malam waktu Roma.
"Kami benar-benar melakukan kerja sama yang baik sebagai sebuah tim pekan ini. Di saat-saat penting, kami benar-benar menunjukkan apa yang bisa kami lakukan. Kami sangat berani, dan kami merasa senang," kata Fichman dalam laporan WTA Tennis di laman resminya.
Mereka tak mengira bisa keluar sebagai juara, mengingat pada fase kualifikasi mereka tidak masuk dalam undian utama. Namun keberuntungan menghampiri ketika pasangan Ashleigh Barty/Jennifer Brady mundur dan posisinya digantikan Fichman/Olmos.
"Ini seperti kisah dongeng, karena secara teknis kami bahkan tidak ada di turnamen. Kami menjadi sangat bersemangat ketika diberi tahu bahwa satu tim mundur, sehingga kami bisa bermain," cerita Fichman.
Dengan gelar tersebut, Fichman dan Olmos masing-masing meraih gelar terbesar dalam karir mereka di Roma. Ini adalah gelar ganda WTA keempat dalam karir tenis Fichman, dan yang ketiga untuk Olmos.
"Kami hanya memanfaatkan momentum sejak babak pertama. Kami tidak peduli bagaimana situasinya, tidak peduli berapa skornya, kami hanya terus memukul, terus berjuang hingga akhirnya mencapai final," tambah Olmos.
Dalam perjalanannya, Fichman/Olmos juga menyingkirkan unggulan pertama Hsieh Su-wei/Elise Mertens pada babak kedua, serta unggulan keempat Shuko Aoyama/Ena Shibahara dalam semifinal yang tertunda karena cuaca buruk.
Pasangan Kanada-Meksiko itu menjadi juara dengan mengalahkan Kristina Mladenovic/Marketa Vondrousova pada babak final selama 1,5 jam dengan skor 4-6, 7-5, 10-5, Minggu malam waktu Roma.
"Kami benar-benar melakukan kerja sama yang baik sebagai sebuah tim pekan ini. Di saat-saat penting, kami benar-benar menunjukkan apa yang bisa kami lakukan. Kami sangat berani, dan kami merasa senang," kata Fichman dalam laporan WTA Tennis di laman resminya.
Mereka tak mengira bisa keluar sebagai juara, mengingat pada fase kualifikasi mereka tidak masuk dalam undian utama. Namun keberuntungan menghampiri ketika pasangan Ashleigh Barty/Jennifer Brady mundur dan posisinya digantikan Fichman/Olmos.
"Ini seperti kisah dongeng, karena secara teknis kami bahkan tidak ada di turnamen. Kami menjadi sangat bersemangat ketika diberi tahu bahwa satu tim mundur, sehingga kami bisa bermain," cerita Fichman.
Dengan gelar tersebut, Fichman dan Olmos masing-masing meraih gelar terbesar dalam karir mereka di Roma. Ini adalah gelar ganda WTA keempat dalam karir tenis Fichman, dan yang ketiga untuk Olmos.
"Kami hanya memanfaatkan momentum sejak babak pertama. Kami tidak peduli bagaimana situasinya, tidak peduli berapa skornya, kami hanya terus memukul, terus berjuang hingga akhirnya mencapai final," tambah Olmos.
Dalam perjalanannya, Fichman/Olmos juga menyingkirkan unggulan pertama Hsieh Su-wei/Elise Mertens pada babak kedua, serta unggulan keempat Shuko Aoyama/Ena Shibahara dalam semifinal yang tertunda karena cuaca buruk.