Palu, (antarasulteng.com) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sulawesi Tengah akan mengurangi pemberian bantuan kepada fakir miskin dalam bentuk materi.

"Baznas tidak akan memberi bantuan materi secara terus menerus agar tidak membuat manja para penerima bantuan," kata Ketua Baznas setempat Prof. Dahlia Suaib di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Selasa.

Menurut dia, Baznas Sulteng kedepan akan lebih fokus pada monitoring dan evaluasi bantuan atau penyaluran zakat, infak dan sedekah kepada fakir miskin.

Monitoring dan evaluasi zakat, infak dan sedekah adalah cara Baznas Sulteng untuk mengurangi kemiskinan. Baznas akan melakukan pendampingan terhadap fakir miskin hingga fakir miskin tersebut dapat berdiri sendiri.

Baznas terus memonitor pemberian dan penggunaan bantuan agar dimanfaatkan secara maksimal dan tepat hingga fakir miskin dapat hidup mandiri.

Upaya itu akan dilakukan dengan melibatkan institusi terkait, khususnya perguruan tinggi islam, juga untuk memantapkan kapasitas Baznas dalam mengelola dan memanfaatkan zaka, infak dan sedekah.

Pelibatan perguruan tinggi dalam peningkatan kapasitas Baznas karena sebagian pengurus Baznas dipandang tidak mapan dan kurang mengerti serta bahkan tidak mengetahui secara seksama tentang substansi zakat. Akibatnya, pengelolaan dan pemanfaatan zakat terkesan kaku dan tidak mengenai sasaran.

"Hasil survei membuktikan bahwa, sebahagian pengurus Baznas di daerah tidak mengerti dan mengetahui substansi zakat," katanya.

Baznas Sulteng juga akan berupaya menghilangkan budaya zakat individu yang saat ini masih dilaksanakan oleh sebahagian umat islam, karena zakat individu cenderung tidak sesuai dengan peruntukannya.

Sementara itu Rektor IAIN Palu Prof. Zainal Abidin menegaskan bahwa IAIN Palu siap bekerja sama Baznas dalam upaya pembangunan manusia karena penanggulangan kemiskinan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan baik secara individu atau kelompok.

IAIN akan mengkaji dan memberikan solusi kepada Baznas dalam penuntasan kemiskinan, dari sudut pandang agama.

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024