Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir merombak susunan tiga anggota dewan komisaris PT Pertamina (Persero) dengan menetapkan Heru Pambudi sebagai komisaris serta Fikri Assegaf dan Iggi Haruman Achsien sebagai komisaris independen.
Pjs Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan dewan komisaris baru tersebut tertuang dalam salinan Keputusan Menteri BUMN yang ditetapkan pada 2 Juli 2021.
"Pengangkatan dan pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dilakukan melalui RUPS sebagai salah satu kewenangan pemegang saham," kata Fajriyah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dalam surat keputusan tersebut, lanjut Fajriah, pemegang saham mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Isa Rachmatarwata sebagai komisaris perusahaan yang dijabat sejak Desember 2019.
Surat Keputusan Kementerian BUMN juga memberhentikan dengan hormat Condro Kirono sebagai anggota dewan komisaris dan David Bingei sebagai anggota dewan komisaris independen sejak 2019 dan 2020.
"Kepada ketiga komisaris yang telah berakhir masa jabatannya, Pertamina mengucapkan terima kasih atas segala sumbangan tenaga dan pikirannya selama memangku jabatan tersebut," kata Fajriyah.
Sementara anggota dewan komisaris Pertamina yang baru menjabat, Heru Pambudi lahir di Bondowoso, Jawa Timur pada 11 Februari 1970. Lulus S1 Ekonomi Manajemen di Universitas Indonesia dan S2 di Universitas of Newcastle Upon Tyne, Inggris. Heru mengawali karir sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Keuangan pada 1992 di Direktorat Verifikasi, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Karirnya berlanjut dengan menempati posisi strategis di lingkup Kepabeanan dan Cukai dan hingga tahun 2015 diangkat menjadi Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan hingga tahun 2021. Pada Maret 2021, dia menempati pos baru sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan RI.
Ahmad Fikri Assegaf, lahir di Jakarta pada 14 Juni 1968. Fikri adalah sarjana hukum Universitas Indonesia, lulusan magister hukum Cornell Law School dan memiliki kompetensi serta pengalaman panjang di bidang hukum. Ia menjadi satu dari 100 pengacara top Indonesia tahun 2020 versi Asia Business Law Journal dan pernah menjabat sebagai komisaris PT Telekomunikasi Indonesia (Persero).
Sedangkan Iggi Haruman Achsien lahir di Indramayu pada 3 Februari 1977. Sarjana ekonomi Universitas Indonesia dan menyelesaikan S2 Global Leadership Executive MBA di SBM ITB dan Aalto University Finlandia. Dia memiliki pengalaman di industri keuangan, terutama di bidang perbankan syariah. Iggi juga menjabat sebagai komisaris di beberapa perusahaan.
Saat ini Iggi merupakan anggota tim ahli Wakil Presiden Republik Indonesia dan pada awal tahun 2021. Dia juga menjadi Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah periode 2021-2023.
Pjs Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan dewan komisaris baru tersebut tertuang dalam salinan Keputusan Menteri BUMN yang ditetapkan pada 2 Juli 2021.
"Pengangkatan dan pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dilakukan melalui RUPS sebagai salah satu kewenangan pemegang saham," kata Fajriyah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dalam surat keputusan tersebut, lanjut Fajriah, pemegang saham mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Isa Rachmatarwata sebagai komisaris perusahaan yang dijabat sejak Desember 2019.
Surat Keputusan Kementerian BUMN juga memberhentikan dengan hormat Condro Kirono sebagai anggota dewan komisaris dan David Bingei sebagai anggota dewan komisaris independen sejak 2019 dan 2020.
"Kepada ketiga komisaris yang telah berakhir masa jabatannya, Pertamina mengucapkan terima kasih atas segala sumbangan tenaga dan pikirannya selama memangku jabatan tersebut," kata Fajriyah.
Sementara anggota dewan komisaris Pertamina yang baru menjabat, Heru Pambudi lahir di Bondowoso, Jawa Timur pada 11 Februari 1970. Lulus S1 Ekonomi Manajemen di Universitas Indonesia dan S2 di Universitas of Newcastle Upon Tyne, Inggris. Heru mengawali karir sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Keuangan pada 1992 di Direktorat Verifikasi, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Karirnya berlanjut dengan menempati posisi strategis di lingkup Kepabeanan dan Cukai dan hingga tahun 2015 diangkat menjadi Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan hingga tahun 2021. Pada Maret 2021, dia menempati pos baru sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan RI.
Ahmad Fikri Assegaf, lahir di Jakarta pada 14 Juni 1968. Fikri adalah sarjana hukum Universitas Indonesia, lulusan magister hukum Cornell Law School dan memiliki kompetensi serta pengalaman panjang di bidang hukum. Ia menjadi satu dari 100 pengacara top Indonesia tahun 2020 versi Asia Business Law Journal dan pernah menjabat sebagai komisaris PT Telekomunikasi Indonesia (Persero).
Sedangkan Iggi Haruman Achsien lahir di Indramayu pada 3 Februari 1977. Sarjana ekonomi Universitas Indonesia dan menyelesaikan S2 Global Leadership Executive MBA di SBM ITB dan Aalto University Finlandia. Dia memiliki pengalaman di industri keuangan, terutama di bidang perbankan syariah. Iggi juga menjabat sebagai komisaris di beberapa perusahaan.
Saat ini Iggi merupakan anggota tim ahli Wakil Presiden Republik Indonesia dan pada awal tahun 2021. Dia juga menjadi Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah periode 2021-2023.