Palu (ANTARA) -
Ia menjelaskan, langkah-langkah penanggulangan banjir telah dilakukan, diantaranya normalisasi aliran sungai menggunakan alat berat, yang mana kewenangan sungai tersebut berada di bawah kendali Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS III).
"Saat ini sebagian warga yang mengungsi telah kembali ke rumah mereka, dan sebagiannya lagi masih bertahan mengungsi di rumah keluarga dan kerabat mereka," ujar Asrul.
Sejumlah warga mempersiapkan peralatan memasak di dapur umum untuk korban banjir bandang susulan di Desa Rogo, Dolo Selatan, Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (6/9/2021). Banjir bandang kembali melanda desa tersebut setelah pada Sabtu (29/8) lalu banjir yang sama menerjangnya dan mengakibatkan puluhan kepala keluarga kehilangan tempat tinggal dan sebagian terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya. ANTARA/Basri Marzuki
Termasuk, bantuan logistik dari berbagai pihak terus berdatangan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak baik berbentuk makanan siap saji, sembako dan kebutuhan mendesak lainnya.
"Kebutuhan logistik korban bencana terpenuhi dan dapur umum masih siap menyuplai makanan siap saji untuk warga," kata ia menambahkan.
Banjir bandang yang menimpa pemukiman warga di Desa Rogo terjadi pada Minggu, 29 Agustus 2021, lalu sepekan kemudian tepatnya Minggu (5/9) banjir kembali menerjang desa tersebut.
Banjir susulan ini terjadi sekitar Pukul 21:00 WITA, menurut laporan Kepala Desa Rogo Fuad Hudin akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut dan sekitarnya, banjir juga membawa materil lumpur, potongan kayu serta bebatuan.
Selain banjir, dampak hujan lebat yang mengguyur kabupaten itu juga memutus sejumlah ruas jalan poros di lereng-lereng gunung karena terjadi longsor.
"Rusa jalan Palu-Palolo sudah bisa di lalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat," demikian Asrul.
Pemerintah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah berkolaborasi dengan para pihak dalam rangka pemulihan dampak bencana banjir bandang yang melanda Desa Rogo, Kecamatan Dolo Selatan.
"Upaya-upaya penanggulangan dampak banjir bandang terus dilakukan dan mendapat respon dari berbagai pihak," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi Asrul Repadjori yang dihubungi dari Palu, Selasa.
Ia menjelaskan, langkah-langkah penanggulangan banjir telah dilakukan, diantaranya normalisasi aliran sungai menggunakan alat berat, yang mana kewenangan sungai tersebut berada di bawah kendali Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS III).
Selan itu, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) relawan dan warga setempat juga juga turut serta membantu membersihkan rumah-rumah penduduk yang tertimbun material lumpur serta potongan kayu yang berserakan terseret air.
"Saat ini sebagian warga yang mengungsi telah kembali ke rumah mereka, dan sebagiannya lagi masih bertahan mengungsi di rumah keluarga dan kerabat mereka," ujar Asrul.
Ia memaparkan, hingga kini dapur umum masih tetap disiagakan di lokasi banjir melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Sigi serta dapur umum mandiri yang di sediakan warga setempat.
Termasuk, bantuan logistik dari berbagai pihak terus berdatangan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak baik berbentuk makanan siap saji, sembako dan kebutuhan mendesak lainnya.
"Kebutuhan logistik korban bencana terpenuhi dan dapur umum masih siap menyuplai makanan siap saji untuk warga," kata ia menambahkan.
Banjir bandang yang menimpa pemukiman warga di Desa Rogo terjadi pada Minggu, 29 Agustus 2021, lalu sepekan kemudian tepatnya Minggu (5/9) banjir kembali menerjang desa tersebut.
Banjir susulan ini terjadi sekitar Pukul 21:00 WITA, menurut laporan Kepala Desa Rogo Fuad Hudin akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut dan sekitarnya, banjir juga membawa materil lumpur, potongan kayu serta bebatuan.
Selain banjir, dampak hujan lebat yang mengguyur kabupaten itu juga memutus sejumlah ruas jalan poros di lereng-lereng gunung karena terjadi longsor.
"Rusa jalan Palu-Palolo sudah bisa di lalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat," demikian Asrul.