Mamuju (ANTARA) - Bupati Mamuju Provinsi Sulawesi Barat Sitti Sutinah Suhardi mengajak Raja Mamuju Andi Bau Akram Dai bersinergi melestarikan nilai luhur budaya setempat.
Penegasan itu disampaikan Sitti Sutinah Suhardi, pada pelantikan dan pengukuhan Andi Bau Akram Dai sebagai Maradika atau Raja Mamuju, menggantikan Maradika sebelumnya, yakni almarhum PYM Andi Maksum Dai yang telah mangkat.
Pelantikan dan pengukuhan Andi Bau Akram Dai yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulbar tersebut, dilakukan oleh pamannya, Andi Amir Dai di Rumah Adat Mamuju, Rabu.
Prosesi pelantikan dilaksanakan secara terbatas, dalam upaya menerapkan protokol kesehatan mencegah pandemi penyebaran COVID-19.
"Saya berharap, sinergitas antara Kerajaan Mamuju dengan pemerintah daerah akan semakin terjalin harmonis, terutama dalam upaya melestarikan nilai luhur budaya," kata Sitti Sutinah Suhardi.
"Saya percaya, di bawah naungan Maradika yang baru, dengan semangat dan energi yang lebih dinamis, akan mampu melanjutkan pondasi yang telah disusun dengan penuh kearifan oleh mendiang almarhum H Andi Maksum Dai, sebagai Maradika yang penuh dedikasi dan kharisma yang Insya Allah kita kenang sepanjang masa," tambahnya.
Sementara, Maradika Mamuju Andi Bau Akram Dai menyampaikan harapan, agar semua elemen dapat bersatu dan menjadikan momentum penobatan dirinya sebagai kebahagiaan bersama, sehingga hal tersebut adalah kemajuan bersama.
"Kerajaan Mamuju ini adalah 'Sapo Kayyanna to Mamuju' atau rumah besar bagi kita yang ada di Mamuju, sehingga susah senang harus kita hadapi bersama," kata Bau Akram Dai.
Ia mengakui, tanggung jawab sebagai Maradika adalah tugas berat dan membutuhkan dukungan dari semua pihak, utamanya dalam menjaga dan melestarikan nilai budaya sebagai kearifan lokal yang harus dipertahankan.
Sedangkan, Sekretaris Panitia Pelantikan dan Pengukuhan Maradika Mamuju Usdi menyampaikan, prosesi tersebut baru dapat dilaksanakan hari ini setelah sebelumnya telah diagendakan saat Peringatan ke-481 Hari Jadi Mamuju pada Juli 2021.
Selain menjadi momentum bersejarah bagi Kerajaan Mamuju, eksistensi kerajaan menurut Usdi yang juga sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mamuju itu akan didorong menjadi objek wisata budaya yang akan semakin memperkaya khazanah kekayaan pariwisata di daerah itu.
Selain hadiri pada dewan adat, maupun lembaga serta pemangku dan keluarga besar Maradika Mamuju, prosesi pelantikan dan pengukuhan Raja Mamuju itu juga dihadiri oleh Andi Kumala Idjo Daeng Sila Karaeng Lembang Parang Batara Gowa III, Sultan Malikud Said 2 dan Raja Gowa XXXVIII.
Penegasan itu disampaikan Sitti Sutinah Suhardi, pada pelantikan dan pengukuhan Andi Bau Akram Dai sebagai Maradika atau Raja Mamuju, menggantikan Maradika sebelumnya, yakni almarhum PYM Andi Maksum Dai yang telah mangkat.
Pelantikan dan pengukuhan Andi Bau Akram Dai yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulbar tersebut, dilakukan oleh pamannya, Andi Amir Dai di Rumah Adat Mamuju, Rabu.
Prosesi pelantikan dilaksanakan secara terbatas, dalam upaya menerapkan protokol kesehatan mencegah pandemi penyebaran COVID-19.
"Saya berharap, sinergitas antara Kerajaan Mamuju dengan pemerintah daerah akan semakin terjalin harmonis, terutama dalam upaya melestarikan nilai luhur budaya," kata Sitti Sutinah Suhardi.
"Saya percaya, di bawah naungan Maradika yang baru, dengan semangat dan energi yang lebih dinamis, akan mampu melanjutkan pondasi yang telah disusun dengan penuh kearifan oleh mendiang almarhum H Andi Maksum Dai, sebagai Maradika yang penuh dedikasi dan kharisma yang Insya Allah kita kenang sepanjang masa," tambahnya.
Sementara, Maradika Mamuju Andi Bau Akram Dai menyampaikan harapan, agar semua elemen dapat bersatu dan menjadikan momentum penobatan dirinya sebagai kebahagiaan bersama, sehingga hal tersebut adalah kemajuan bersama.
"Kerajaan Mamuju ini adalah 'Sapo Kayyanna to Mamuju' atau rumah besar bagi kita yang ada di Mamuju, sehingga susah senang harus kita hadapi bersama," kata Bau Akram Dai.
Ia mengakui, tanggung jawab sebagai Maradika adalah tugas berat dan membutuhkan dukungan dari semua pihak, utamanya dalam menjaga dan melestarikan nilai budaya sebagai kearifan lokal yang harus dipertahankan.
Sedangkan, Sekretaris Panitia Pelantikan dan Pengukuhan Maradika Mamuju Usdi menyampaikan, prosesi tersebut baru dapat dilaksanakan hari ini setelah sebelumnya telah diagendakan saat Peringatan ke-481 Hari Jadi Mamuju pada Juli 2021.
Selain menjadi momentum bersejarah bagi Kerajaan Mamuju, eksistensi kerajaan menurut Usdi yang juga sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mamuju itu akan didorong menjadi objek wisata budaya yang akan semakin memperkaya khazanah kekayaan pariwisata di daerah itu.
Selain hadiri pada dewan adat, maupun lembaga serta pemangku dan keluarga besar Maradika Mamuju, prosesi pelantikan dan pengukuhan Raja Mamuju itu juga dihadiri oleh Andi Kumala Idjo Daeng Sila Karaeng Lembang Parang Batara Gowa III, Sultan Malikud Said 2 dan Raja Gowa XXXVIII.