Palu, (antarasulteng.com) - Kepala Bidang Teknis Konservasi Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) Ahmad Yani mengungkapkan ada lima spesies tumbuhan langka kini hidup dan berkembangbiak di sekitar Danau Tambing.
"Dari 11 jenis tumbuhan kantong semar (nepethes), lima jenis diantaranya ada di lokasi obyek wisata Danau Tambing," katanya di Desa Sedoa Kecamatan Lore Utara, Senin.
Ia menjelaskan dari lima spesies tumbuhan kantong semar, satu diantaranya merupakan endemik yang hanya ada di kawasan itu.
Spesies tumbuhan langka endemik Danau Tambing adalah nepenthes pitopangi. "Spesies endemik itu hanya ada di kawasan hutan lindung di sekitar Desa Sedoa," kata Yani.
Sementara empat jenis kantong semar lainnya yang juga hidup dan berkembangbiak di lokasi Danau Tambing saat ini antara lain nepenthes nigra, nepenthes maxima, nepenthes tenta culata dan nepenthes mirabilis.
Tumbuhan langka tersebut menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke obyek wisata yang berada di dalam kawasan Taman Nasional itu.
Banyak pengunjung yang tertarik dengan tumbuhan langka yang juga dilindungi undang-undang tersebut. Selain tumbuhan dimaksud, juga terdapat berbagai tanaman anggrek yang menarik dan indah.
Bahkan, kata Yani akan dibuat atau dibangun penangkaran anggrek di lokasi obyek wisata yang kini semakin ramai dikunjungi wisatawan domestik dan nusantara.
Ekowisata Danau Tambing yang memiliki luas areal mencapai 20 hektare dan enam hektare diantaranya danau dan selebihnya kawasan hutan dan obyek wisata lain terletak pada ketinggian 1.700 meter dari permukaan laut.
Untuk mencapai lokasi itu cukup dengan naik kendaraan mobil atau motor dengan waktu tempuh hanya dua jam.
Prasarana sudah memadai (beraspal) dengan berkelok-kelok. Jarak dari Kota Palu sampai ke lokasi sekitar 90 Km.
Lokasi itu tepat berada di jalur jalan nasional Palu-Poso.
"Dari 11 jenis tumbuhan kantong semar (nepethes), lima jenis diantaranya ada di lokasi obyek wisata Danau Tambing," katanya di Desa Sedoa Kecamatan Lore Utara, Senin.
Ia menjelaskan dari lima spesies tumbuhan kantong semar, satu diantaranya merupakan endemik yang hanya ada di kawasan itu.
Spesies tumbuhan langka endemik Danau Tambing adalah nepenthes pitopangi. "Spesies endemik itu hanya ada di kawasan hutan lindung di sekitar Desa Sedoa," kata Yani.
Sementara empat jenis kantong semar lainnya yang juga hidup dan berkembangbiak di lokasi Danau Tambing saat ini antara lain nepenthes nigra, nepenthes maxima, nepenthes tenta culata dan nepenthes mirabilis.
Tumbuhan langka tersebut menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke obyek wisata yang berada di dalam kawasan Taman Nasional itu.
Banyak pengunjung yang tertarik dengan tumbuhan langka yang juga dilindungi undang-undang tersebut. Selain tumbuhan dimaksud, juga terdapat berbagai tanaman anggrek yang menarik dan indah.
Bahkan, kata Yani akan dibuat atau dibangun penangkaran anggrek di lokasi obyek wisata yang kini semakin ramai dikunjungi wisatawan domestik dan nusantara.
Ekowisata Danau Tambing yang memiliki luas areal mencapai 20 hektare dan enam hektare diantaranya danau dan selebihnya kawasan hutan dan obyek wisata lain terletak pada ketinggian 1.700 meter dari permukaan laut.
Untuk mencapai lokasi itu cukup dengan naik kendaraan mobil atau motor dengan waktu tempuh hanya dua jam.
Prasarana sudah memadai (beraspal) dengan berkelok-kelok. Jarak dari Kota Palu sampai ke lokasi sekitar 90 Km.
Lokasi itu tepat berada di jalur jalan nasional Palu-Poso.