Padang (ANTARA) - Pemerintah Sumatera Barat (Sumbar) mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk berbelanja produk hasil produksi siswa Sekolah Mengengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk dukungan terhadap upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
"Produk yang dihasilkan siswa di SMK seperti mebeler atau kerajinan kayu, kerajinan logam, batik hingga busana, memiliki kualitas yang cukup bagus. Agar siswa terpacu untuk terus meningkatkan kualitas, pemerintah perlu memberikan dukungan nyata, salah satunya dengan berbelanja produk yang dihasilkan SMK," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi saat meninjau hasil produk yang dihasilkan siswa SMKN 8 Padang, Senin.
Ia memahami salah satu kendala sehingga OPD tidak bisa berbelanja produk siswa SMK adalah tidak tersedia dalam aplikasi belanja daring yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP) atau biasa disebut e-Katalog.
Karena itu ke depan, produk yang dihasilkan oleh SMK tersebut juga diupayakan masuk dalam aplikasi tersebut sehingga bisa diakses oleh pemerintah.
"Kita tengah mengupayakan produk lokal berbasis UMKM atau lembaga pendidikan bisa masuk e-Katalog sehingga akan mendorong penyedia untuk meningkatkan kualitas produknya terus-menerus sesuai permintaan pasar," ujarnya.
Mahyeldi menyebut mampu meningkatkan kualitas sesuai permintaan pasar adalah salah satu faktor yang dimiliki lulusan SMK sehingga saat lulus bisa langsung diterima di dunia kerja atau malam membuka usaha sendiri.
"Kepala sekolah SMK harus memiliki visi yang sama karena kinerjanya dilihat dari seberapa banyak lulusan sekolah itu diterima di dunia kerja," ujarnya.
Sementara upaya memasukkan produk dalam e-Katalog dilakukan, ia meminta Dinas Pendidikan Sumbar untuk membantu menyiapkan gerai untuk pemasaran produk siswa SMK sehingga bisa diakses oleh masyarakat luas.
Sementara itu Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Sumbar Raymon mengatakan sekolah terus berupaya melakukan terobosan untuk meningkatkan kualitas lulusannya. Untuk SMK yang memproduksi produk tertentu seperti SMK N 8 malah telah berkerja sama dengan situs jual beli daring.
"Produk yang dihasilkan siswa di SMK seperti mebeler atau kerajinan kayu, kerajinan logam, batik hingga busana, memiliki kualitas yang cukup bagus. Agar siswa terpacu untuk terus meningkatkan kualitas, pemerintah perlu memberikan dukungan nyata, salah satunya dengan berbelanja produk yang dihasilkan SMK," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi saat meninjau hasil produk yang dihasilkan siswa SMKN 8 Padang, Senin.
Ia memahami salah satu kendala sehingga OPD tidak bisa berbelanja produk siswa SMK adalah tidak tersedia dalam aplikasi belanja daring yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP) atau biasa disebut e-Katalog.
Karena itu ke depan, produk yang dihasilkan oleh SMK tersebut juga diupayakan masuk dalam aplikasi tersebut sehingga bisa diakses oleh pemerintah.
"Kita tengah mengupayakan produk lokal berbasis UMKM atau lembaga pendidikan bisa masuk e-Katalog sehingga akan mendorong penyedia untuk meningkatkan kualitas produknya terus-menerus sesuai permintaan pasar," ujarnya.
Mahyeldi menyebut mampu meningkatkan kualitas sesuai permintaan pasar adalah salah satu faktor yang dimiliki lulusan SMK sehingga saat lulus bisa langsung diterima di dunia kerja atau malam membuka usaha sendiri.
"Kepala sekolah SMK harus memiliki visi yang sama karena kinerjanya dilihat dari seberapa banyak lulusan sekolah itu diterima di dunia kerja," ujarnya.
Sementara upaya memasukkan produk dalam e-Katalog dilakukan, ia meminta Dinas Pendidikan Sumbar untuk membantu menyiapkan gerai untuk pemasaran produk siswa SMK sehingga bisa diakses oleh masyarakat luas.
Sementara itu Kabid Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Sumbar Raymon mengatakan sekolah terus berupaya melakukan terobosan untuk meningkatkan kualitas lulusannya. Untuk SMK yang memproduksi produk tertentu seperti SMK N 8 malah telah berkerja sama dengan situs jual beli daring.