Buol, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Buol bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sepakat mengembangkan SMKN 1 Kecamatan Tiloan menjadi sekolah vokasi peternakan di daerah tersebut.
"Peran sekolah kejuruan dalam bidang peternakan seperti akan sangat penting, untuk menjadikan Buol sebagai daerah penyuplai sapi di wilayah Sulteng dan Kalimantan Timur," ucap Bupati Buol Amirudin Rauf, di Buol, Jumat.
Pengembangan SMKN 1 Tiloan menjadi sekolah vokasi peternakan selaras dengan target Pemerintah Daerah Kabupaten Buol, yang ingin menjadikan Buol sebagai sentral pengembangan sapi di wilayah Sulteng, sekaligus sebagai penyangga kebutuhan sapi untuk wilayah Kalimantan Timur.
Pemerintah Daerah Kabupaten Buol menargetkan populasi sapi mencapai 50.000 sesuai dengan RPJMD tahun 2022. Saat ini populasi sapi di Buol berkisar di angkat kurang lebih 40.000 sapi.
Untuk mengoptimalkan hal itu, Pemkab Buol menggandeng Balai Embrio Ternak (BET) Kementerian Pertanian yang terletak di Cipelang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk meningkatkan kualitas sapi di Buol.
Bupati Amirudin Rauf mengatakan Buol harus memiliki sekolah kejuruan atau sekolah vokasi peternakan, berperan membangun sumber daya manusia dan keterampilan generasi muda, sebagai bentuk penyesuaian dengan tantangan perubahan zaman.
Karena itu, Amirudin Rauf berharap Pemprov Sulteng mengembangkan sekolah vokasi tersebut dengan melengkapi seluruh sarana penunjang yang lengkap.
"Bukan hanya sekolah peternakan, tapi menjadi industri peternakan yang lengkap," kata Amirudin Rauf.
Pemkab Buol menyerahkan lima sapi kepada sekolah tersebut, untuk menunjang praktek dalam pengembangan keilmuan di sekolah itu.
"Tidak saja untuk perkembangbiakan, lebih jauh bantuan ini harus menjadi bahan praktek inovasi-inovasi peternakan yang lahir dari Sekolah peternakan ini," sebutnya.
Berkaitan dengan itu Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir mendukung pengembangan SMKN 1 Tiloan menjadi sekolah vokasi peternakan di Kabupaten BUol.
"Sekolah ini sangat mendukung visi dan misi kami yaitu sekolah vokasi dan semoga dapat dilakukan SMK lainnya," kata Ma'mun Amir.
Pengembangan pendidikan vokasi menjadi satu program Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng untuk membangun sumber daya manusia, menopang target pencapaian pembangunan daerah sesuai visi Sulteng lebih maju dan lebih sejahtera.
Dengan pendidikan vokasi, diharapkan para generasi muda memiliki sumber daya yang cukup dan siap bersaing, sehingga ketika tamat mereka siap kerja.
"Peran sekolah kejuruan dalam bidang peternakan seperti akan sangat penting, untuk menjadikan Buol sebagai daerah penyuplai sapi di wilayah Sulteng dan Kalimantan Timur," ucap Bupati Buol Amirudin Rauf, di Buol, Jumat.
Pengembangan SMKN 1 Tiloan menjadi sekolah vokasi peternakan selaras dengan target Pemerintah Daerah Kabupaten Buol, yang ingin menjadikan Buol sebagai sentral pengembangan sapi di wilayah Sulteng, sekaligus sebagai penyangga kebutuhan sapi untuk wilayah Kalimantan Timur.
Pemerintah Daerah Kabupaten Buol menargetkan populasi sapi mencapai 50.000 sesuai dengan RPJMD tahun 2022. Saat ini populasi sapi di Buol berkisar di angkat kurang lebih 40.000 sapi.
Untuk mengoptimalkan hal itu, Pemkab Buol menggandeng Balai Embrio Ternak (BET) Kementerian Pertanian yang terletak di Cipelang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk meningkatkan kualitas sapi di Buol.
Bupati Amirudin Rauf mengatakan Buol harus memiliki sekolah kejuruan atau sekolah vokasi peternakan, berperan membangun sumber daya manusia dan keterampilan generasi muda, sebagai bentuk penyesuaian dengan tantangan perubahan zaman.
Karena itu, Amirudin Rauf berharap Pemprov Sulteng mengembangkan sekolah vokasi tersebut dengan melengkapi seluruh sarana penunjang yang lengkap.
"Bukan hanya sekolah peternakan, tapi menjadi industri peternakan yang lengkap," kata Amirudin Rauf.
Pemkab Buol menyerahkan lima sapi kepada sekolah tersebut, untuk menunjang praktek dalam pengembangan keilmuan di sekolah itu.
"Tidak saja untuk perkembangbiakan, lebih jauh bantuan ini harus menjadi bahan praktek inovasi-inovasi peternakan yang lahir dari Sekolah peternakan ini," sebutnya.
Berkaitan dengan itu Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir mendukung pengembangan SMKN 1 Tiloan menjadi sekolah vokasi peternakan di Kabupaten BUol.
"Sekolah ini sangat mendukung visi dan misi kami yaitu sekolah vokasi dan semoga dapat dilakukan SMK lainnya," kata Ma'mun Amir.
Pengembangan pendidikan vokasi menjadi satu program Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng untuk membangun sumber daya manusia, menopang target pencapaian pembangunan daerah sesuai visi Sulteng lebih maju dan lebih sejahtera.
Dengan pendidikan vokasi, diharapkan para generasi muda memiliki sumber daya yang cukup dan siap bersaing, sehingga ketika tamat mereka siap kerja.