Jakarta -  Ia pergi Rumah Sakit Pusat Changsa di China karena bagian kiri kepalanya terasa gatal, tapi perempuan China itu diberitahu oleh para dokter bahwa sumber gangguan tersebut adalah satu laba-laba yang telah "tinggal" di saluran telinganya selama lima hari.

Para dokter dilaporkan menggunakan cairan asin untuk mengusir laba-laba itu guna menghindari hewan tersebut masuk lebih dalam ke saluran telinga atau malah menggigit perempuan itu.

Teknik pemberian cairan tersebut berhasil dan perempuan itu dilaporkan menangis bahagia dan bersyukur setelah diberitahu bahwa laba-laba tersebut sudah dikeluarkan.

Para dokter mengatakan mereka menduga laba-laba itu memasuki rumah perempuan tersebut sewaktu rumah itu diperbaiki. Lalu hewan tersebut merayap masuk ke dalam telinga perempuan itu saat ia tertidur lelap.

Sementara itu menurut CNN, sebagaimana dilaporkan The Sideshow --yang dikutip ANTARA di Jakarta, laba-laba dan kutu lain tampak makin banyak pada musim panas tahun ini akibat cuaca hangat dan kondisi kering di seluruh AS.

"Semua serangga berdarah dingin, jadi pada udara yang sangat panas mereka berkembang lebih cepat, sehingga menghasilkan lebih banyak generasi saat ini dibandingkan sebelumnya," kata Jim Fredericks, ahli ilmu serangga dan ekologi lingkungan hidup dari Pest Management Association, kepada jaringan televisi tersebut.(C003)
    


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024