Palu, (antarasulteng.com) - Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Alazhar Palu, Sulawesi Tengah, lolos ke dua benua yakni Eropa dan Amerika Serikat untuk belajar selama setahun.
Kepala Sekolah SMA Alazhar Palu Abdul Basit mengemukakan di Palu, Senin, siswa binaannya yang berhasil lolos seleksi untuk belajar selama setahun di dua benua tersebut yakni Lita Asghira Prasetyo Remetha Ramadanthi, Nur Indah Apriani Tiban, dan Rahmat Pratama Putra.
"Empat siswa tersebut adalah siswa kelas II atau kelas XI di SMA AlAzhar yang dinyatakan lolos dan berhak belajar di luar negeri selama setahun yaitu di Eropa dan Amerika," ungkap Abdul Basit.
Basit menjelaskan Lita Asghira Prasetyo, Remetha Ramadanthi, siswa kelas XI tersebut berhasil lolos untuk belajar di Eropa, setelah menumbangkan pesaingnya dari berbagai sekolah tingkat SLTA di Indonesia lewat program yang dicanangkan AFS.
Begitupula dengan Rahmat Pratama Putra yang juga berada di bangku kelas XI pada salah satu sekolah ternama di Sulawesi Tengah tersebut, berhasil berada di posisi atas dari berbagai pesaingnya yang ada di seluruh Indonesia, untuk mewakili lolos belajar di Eropa lewat program YFU.
Sementara Nur Indah Apriani Tiban berhasil menyingkirkan pesaingnya pada seleksi yang dilakukan oleh AFS, sehingga lolos untuk belajar di Amerika Serikat.
Empat siswa tersebut, kata Basit, dipandang layak oleh pelaksanakan program dari AFS dan YFU, untuk belajar di Eropa dan Amerika selama setahun dengan memiliki keterampilan berbahasa Inggris yang sangat baik.
"Penilaiannya yaitu pada kecakapan dan mahirnya berbahasa Inggris. Nah, empat siswa tersebut diuji dengan menggunakan Toefl pada program tersebut sebelum dinyatakan lolos untuk belajar di Eropa dan Amerika," urainya.
Ia mengutarakan mulai bulan Agustus tahun ini, empat siswa tersebut akan belajar di sekolah yang setara dengan SLTA yang ada Eropa dan Amerika, sampai dengan tahun depan.
Namun, akui dia, pihaknya belum mendapatkan informasi tentang negara dan kota di Eropa dan Amerika yang akan menjadi tempat empat siswa tersebut, selama setahun belajar berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dia juga menyebut bahwa berangkatnya empat siswa tersebut ke Eropa dan Amerika, juga akan di intervensi secara langsung oleh pemerintah pusat, lewat kementerian pendidikan serta kementerian terkait lainnya.
"Iya, ada intervensi dari pemerintah pusat terkait pengurusan keberangkatan dan negara yang di tuju di Eropa dan Amerika," jelasnya.
Dirinya berharap empat siswa tersebut, dapat memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik mungkin, sehingga dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman selama setahun di Eropa dan Amerika ketika kembali ke Palu, Sulawesi Tengah.
Kepala Sekolah SMA Alazhar Palu Abdul Basit mengemukakan di Palu, Senin, siswa binaannya yang berhasil lolos seleksi untuk belajar selama setahun di dua benua tersebut yakni Lita Asghira Prasetyo Remetha Ramadanthi, Nur Indah Apriani Tiban, dan Rahmat Pratama Putra.
"Empat siswa tersebut adalah siswa kelas II atau kelas XI di SMA AlAzhar yang dinyatakan lolos dan berhak belajar di luar negeri selama setahun yaitu di Eropa dan Amerika," ungkap Abdul Basit.
Basit menjelaskan Lita Asghira Prasetyo, Remetha Ramadanthi, siswa kelas XI tersebut berhasil lolos untuk belajar di Eropa, setelah menumbangkan pesaingnya dari berbagai sekolah tingkat SLTA di Indonesia lewat program yang dicanangkan AFS.
Begitupula dengan Rahmat Pratama Putra yang juga berada di bangku kelas XI pada salah satu sekolah ternama di Sulawesi Tengah tersebut, berhasil berada di posisi atas dari berbagai pesaingnya yang ada di seluruh Indonesia, untuk mewakili lolos belajar di Eropa lewat program YFU.
Sementara Nur Indah Apriani Tiban berhasil menyingkirkan pesaingnya pada seleksi yang dilakukan oleh AFS, sehingga lolos untuk belajar di Amerika Serikat.
Empat siswa tersebut, kata Basit, dipandang layak oleh pelaksanakan program dari AFS dan YFU, untuk belajar di Eropa dan Amerika selama setahun dengan memiliki keterampilan berbahasa Inggris yang sangat baik.
"Penilaiannya yaitu pada kecakapan dan mahirnya berbahasa Inggris. Nah, empat siswa tersebut diuji dengan menggunakan Toefl pada program tersebut sebelum dinyatakan lolos untuk belajar di Eropa dan Amerika," urainya.
Ia mengutarakan mulai bulan Agustus tahun ini, empat siswa tersebut akan belajar di sekolah yang setara dengan SLTA yang ada Eropa dan Amerika, sampai dengan tahun depan.
Namun, akui dia, pihaknya belum mendapatkan informasi tentang negara dan kota di Eropa dan Amerika yang akan menjadi tempat empat siswa tersebut, selama setahun belajar berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dia juga menyebut bahwa berangkatnya empat siswa tersebut ke Eropa dan Amerika, juga akan di intervensi secara langsung oleh pemerintah pusat, lewat kementerian pendidikan serta kementerian terkait lainnya.
"Iya, ada intervensi dari pemerintah pusat terkait pengurusan keberangkatan dan negara yang di tuju di Eropa dan Amerika," jelasnya.
Dirinya berharap empat siswa tersebut, dapat memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik mungkin, sehingga dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman selama setahun di Eropa dan Amerika ketika kembali ke Palu, Sulawesi Tengah.