Majene (ANTARA) - Sejumlah warung makan yang terletak di jalur Trans Sulawesi dan berada pesisir pantai wilayah Kecamatan Somba Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dipadati pengunjung arus balik lebaran Idul Fitri 1443 hijriah.
Tampak sejumlah kendaraan arus balik memadati puluhan warung makan yang berjejeran sepanjang lima kilometer di wilayah Kecamatan Somba, wilayah pesisir Kabupaten Majene, Sabtu.
Warung makan tersebut menyediakan berbagai macam makanan seperti ikan bakar dan ikan rebut khas Mandar yang disebut masyarakat lokal "Bau peapi" yang diminati pengunjung yang melakukan arus balik lebaran.
Rahmat pemilik warung mengatakan, pengunjung yang datang di warungnya cukup banyak karena telah terjadi kepadatan arus balik lebaran Idul Fitri 1443 hijriah.
"Dibanding hari biasa, pengunjung yang datang di warung kami pada H-5 lebaran meningkat karena terjadi arus balik lebaran, setelah masa liburan lebaran akan selesai," katanya.
Ia mengatakan, karena padatnya pengunjung arus balik lebaran, dagangan makanannya cukup laris dan mampu meraih keuntungan dengan omzet pendapatan mencapai satu juta rupiah per hari.
"Pengunjung padat karena libur lebaran akan selesai, dan puncaknya akan terjadi pada H-6 arus balik akan semakin ramai dan pengunjung di warung kami akan meningkat," katanya.
Menurut Lina, salah seorang pengunjung arus balik, mengatakan, makan dan beristirahat di warung kuliner yang terletak di pesisir pantai Majene, untuk mengusir lelah melakukan perjalanan dengan kendaraan roda empat.
"Sekaligus menikmati senja dan keindahan laut pantai, sambil beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Kota Mamuju," kata Lina yang mengaku sebelumnya mudik lebaran di Kota Palopo Provinsi Sulsel.
Ia mengatakan, makanan kuliner di warung pesisir Majene cukup nikmat dan terjangkau dengan harga Rp50.000 setiap porsi, dan bisa dinikmati dua sampai tiga orang.
Tampak sejumlah kendaraan arus balik memadati puluhan warung makan yang berjejeran sepanjang lima kilometer di wilayah Kecamatan Somba, wilayah pesisir Kabupaten Majene, Sabtu.
Warung makan tersebut menyediakan berbagai macam makanan seperti ikan bakar dan ikan rebut khas Mandar yang disebut masyarakat lokal "Bau peapi" yang diminati pengunjung yang melakukan arus balik lebaran.
Rahmat pemilik warung mengatakan, pengunjung yang datang di warungnya cukup banyak karena telah terjadi kepadatan arus balik lebaran Idul Fitri 1443 hijriah.
"Dibanding hari biasa, pengunjung yang datang di warung kami pada H-5 lebaran meningkat karena terjadi arus balik lebaran, setelah masa liburan lebaran akan selesai," katanya.
Ia mengatakan, karena padatnya pengunjung arus balik lebaran, dagangan makanannya cukup laris dan mampu meraih keuntungan dengan omzet pendapatan mencapai satu juta rupiah per hari.
"Pengunjung padat karena libur lebaran akan selesai, dan puncaknya akan terjadi pada H-6 arus balik akan semakin ramai dan pengunjung di warung kami akan meningkat," katanya.
Menurut Lina, salah seorang pengunjung arus balik, mengatakan, makan dan beristirahat di warung kuliner yang terletak di pesisir pantai Majene, untuk mengusir lelah melakukan perjalanan dengan kendaraan roda empat.
"Sekaligus menikmati senja dan keindahan laut pantai, sambil beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Kota Mamuju," kata Lina yang mengaku sebelumnya mudik lebaran di Kota Palopo Provinsi Sulsel.
Ia mengatakan, makanan kuliner di warung pesisir Majene cukup nikmat dan terjangkau dengan harga Rp50.000 setiap porsi, dan bisa dinikmati dua sampai tiga orang.