Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mulai mendistribusikan logistik anggota jamaah calon haji asal daerah itu, menjelang pemberangkatan haji.
"Logistik yang di distribusi berupa koper untuk kepentingan penyimpanan perlengkapan CJH (Calon Jamaah Haji) nanti berangkat ke Mekkah," kata Kepala Seksi Haji dan Umroh Kemenag Parigi Moutong Sudirman Tjora di Parigi, Kamis.
Ia menjelaskan setelah distribusi logistik dari pusat pelayanan haji Kemenag Parigi Moutong, selanjutnya pada tanggal 16-17 Juni mendatang koper calon haji dikembalikan ke petugas haji guna pengecekan serta pemberian tanda.
Saat ini, Kemenag Parigi Moutong masih menunggu jadwal keberangkatan rombongan calon haji dari daerah itu ke asrama haji transit Palu oleh Kemenag Sulteng, sebelum pemberangkatan melalui embarkasi setempat.
"Setelah ada penetapan, selanjutnya petugas akan mencantumkan di koper berdasarkan regu dan rombongannya," ujar Sudirman.
Berdasarkan data Kemenag setempat, jumlah calon haji yang siap diberangkatkan ke Tanah Suci kurang lebih 77 orang, sedangkan sebelumnya dialokasikan 82 orang.
"Dua calon jamaah mutasi ke Kalimantan, kemudian dua orang tunda setelah pelunasan biaya haji dan satu orang lainnya menunggu mahram," ucapnya.
Ilustrasi- Jamaah haji kloter 11 BPN asal Sulteng tiba di Asrama Haji Transit Palu, Kamis (12/09). ANTARA/Muhammad Hajiji/Moh Yamin
Ia mengemukakan JCH yang dinyatakan berangkat telah menerima vaksin lengkap dan selanjutnya akan menerima vaksin meningitis setelah berada di asrama haji transit Palu.
Ia mengemukakan JCH yang dinyatakan berangkat telah menerima vaksin lengkap dan selanjutnya akan menerima vaksin meningitis setelah berada di asrama haji transit Palu.
Mengingat musim haji 2022 masih di masa pandemi COVID-19, katanya, vaksinasi menjadi salah satu syarat wajib yang harus dipenuhi calon haji.
"Satu orang ditugaskan sebagai pendamping haji daerah (PHD), maka total berangkat dari Parigi Moutong 78 orang," kata dia.
Secara normal, estimasi tahun ini kurang lebih 160 orang, namun adanya kebijakan Pemerintah Arab Saudi maka dilakukan penyesuaian berdasarkan kebijakan kuota dari pemerintah pusat.
"Kurang lebih 6.000 orang masuk dalam daftar tunggu haji selama 21 tahun khusus orang Parigi," demikian Sudirman.