Palu (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan kesiapannya menyukseskan program superprioritas pertanian (SPP) yang digagas Kementerian Pertanian dalam rangka menopang pembangunan swasembada pangan nasional.
"Gubernur Sulteng Rusdy Mastura telah bertemu dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Kementerian Pertanian," ucap Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh saat dihubungi dari Palu, Sulteng, Senin.
Ia mengatakan pertemuan antara Rusdy dan SYL pada Selasa (14/6/2022) salah satunya membahas tentang program SPP di wilayah Sulteng.
Menurut Ridha, Pemprov Sulteng dengan potensi sektor pertanian yang besar siap menyukseskan program SPP, untuk percepatan pembangunan pangan nasional, sekaligus untuk mempercepat pembangunan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan pada sektor tersebut.
"Hal ini sekaligus untuk menopang upaya pemerintah dalam mencegah terjadinya krisis pangan secara nasional. Oleh karena itu, potensi-potensi sektor pertanian yang ada di daerah dikembangkan melalui program superprioritas pertanian," ucapnya.
Lewat program tersebut, ujar dia, Pemprov Sulteng menyiapkan 1.000 hektare hamparan lahan untuk pengembangan satu jenis komoditas pertanian.
Dalam teknis pengembangannya, ia menjelaskan, akan diikutkan dengan konsep integrated farming yang dalam menopang pengembangan komoditas unggulan di lahan 1.000 hektare tersebut. "Hal ini tujuannya agar pengembangan dapat dilakukan secara berkesinambungan dan terintegrasi," katanya.
Dari pertemuan tersebut, ujar dia, Gubernur Sulteng bersedia untuk bersinergi dengan Kementerian Pertanian terkait dengan pengembangan potensi pertanian di Sulteng dengan program tersebut.
Pemprov Sulteng. lanjutnya, saat ini sedang menyusun konsep pengembangan potensi pertanian dengan skala besar di dalamnya meliputi SPP dan integrated farming. "Sesuai dengan permintaan Menteri SYL bahwa konsepnya harus dipaparkan pada 15 Juli 2022 di Jakarta," ungkapnya.
"Konsep itu, di dalamnya sudah harus termuat tentang analisis dampak sosial terhadap petani, dan dampak peningkatan ekonomi terhadap petani," ujarnya.
"Gubernur Sulteng Rusdy Mastura telah bertemu dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Kementerian Pertanian," ucap Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh saat dihubungi dari Palu, Sulteng, Senin.
Ia mengatakan pertemuan antara Rusdy dan SYL pada Selasa (14/6/2022) salah satunya membahas tentang program SPP di wilayah Sulteng.
Menurut Ridha, Pemprov Sulteng dengan potensi sektor pertanian yang besar siap menyukseskan program SPP, untuk percepatan pembangunan pangan nasional, sekaligus untuk mempercepat pembangunan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan pada sektor tersebut.
"Hal ini sekaligus untuk menopang upaya pemerintah dalam mencegah terjadinya krisis pangan secara nasional. Oleh karena itu, potensi-potensi sektor pertanian yang ada di daerah dikembangkan melalui program superprioritas pertanian," ucapnya.
Lewat program tersebut, ujar dia, Pemprov Sulteng menyiapkan 1.000 hektare hamparan lahan untuk pengembangan satu jenis komoditas pertanian.
Dalam teknis pengembangannya, ia menjelaskan, akan diikutkan dengan konsep integrated farming yang dalam menopang pengembangan komoditas unggulan di lahan 1.000 hektare tersebut. "Hal ini tujuannya agar pengembangan dapat dilakukan secara berkesinambungan dan terintegrasi," katanya.
Dari pertemuan tersebut, ujar dia, Gubernur Sulteng bersedia untuk bersinergi dengan Kementerian Pertanian terkait dengan pengembangan potensi pertanian di Sulteng dengan program tersebut.
Pemprov Sulteng. lanjutnya, saat ini sedang menyusun konsep pengembangan potensi pertanian dengan skala besar di dalamnya meliputi SPP dan integrated farming. "Sesuai dengan permintaan Menteri SYL bahwa konsepnya harus dipaparkan pada 15 Juli 2022 di Jakarta," ungkapnya.
"Konsep itu, di dalamnya sudah harus termuat tentang analisis dampak sosial terhadap petani, dan dampak peningkatan ekonomi terhadap petani," ujarnya.