Parigi, Sulteng (ANTARA) -
"Penting dilakukan pemulihan psikologi anak-anak, karena mereka bagian dari kelompok rentan dalam situasi bencana," kata Bagian Perlindungan Anak Wahana Visi Indonesia Dani ditemui di Torue, Parigi Moutong, Minggu.
Ia mengemukakan materi yang disajikan diupayakan sesuai dengan upaya pemulihan psikologi anak, salah satunya membangun suasana batin anak supaya lebih ceria dan tidak terbebani dengan traumatik.
Oleh karena itu, lanjutnya, guna memaksimalkan giat tersebut, pihaknya menggandeng Forum Anak setempat untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam memberikan perlindungan terhadap anak.
"Anak sebagai generasi penerus, hak-hak mereka harus terjamin, apalagi situasi darurat bencana, termasuk perlindungan anak di posko pengungsian," ujar Dani.
Ia memaparkan pemulihan psikologi anak sudah berlangsung sejak Sabtu (30/7) di Dusun 2 Desa Torue dengan jumlah peserta 168 anak, yang mana wilayah itu salah satu wilayah terdampak banjir bandang paling parah.
Ia menambahkan giat yang mereka lakukan akan berkesinambungan, sehingga penanggulangan bencana dari sisi penguatan mental cepat pulih. Kegiatan serupa tidak menutup kemungkinan juga dilakukan relawan lainnya.
Dalam penanggulangan bencana, katanya, pihaknya mengambil peran multi-sektor, sebab di situasi darurat banyak kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi, di antaranya kebutuhan logistik dan menghimpun data korban terdampak sesuai kelompok usia.
"Kami juga menyelipkan penguatan materi mitigasi kepada anak-anak supaya mereka memiliki pengetahuan bagaimana menyelamatkan diri saat terjadi bencana," kata Dani.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wahana Visi pulihkan psikologi 150 anak terdampak banjir Torue
Relawan Wahana Visi Indonesia membantu memulihkan psikologi lebih dari 150 anak yang terdampak banjir di Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah agar tidak mengalami trauma berkepanjangan.
"Penting dilakukan pemulihan psikologi anak-anak, karena mereka bagian dari kelompok rentan dalam situasi bencana," kata Bagian Perlindungan Anak Wahana Visi Indonesia Dani ditemui di Torue, Parigi Moutong, Minggu.
Ia mengemukakan materi yang disajikan diupayakan sesuai dengan upaya pemulihan psikologi anak, salah satunya membangun suasana batin anak supaya lebih ceria dan tidak terbebani dengan traumatik.
Oleh karena itu, lanjutnya, guna memaksimalkan giat tersebut, pihaknya menggandeng Forum Anak setempat untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam memberikan perlindungan terhadap anak.
"Anak sebagai generasi penerus, hak-hak mereka harus terjamin, apalagi situasi darurat bencana, termasuk perlindungan anak di posko pengungsian," ujar Dani.
Ia memaparkan pemulihan psikologi anak sudah berlangsung sejak Sabtu (30/7) di Dusun 2 Desa Torue dengan jumlah peserta 168 anak, yang mana wilayah itu salah satu wilayah terdampak banjir bandang paling parah.
Ia menambahkan giat yang mereka lakukan akan berkesinambungan, sehingga penanggulangan bencana dari sisi penguatan mental cepat pulih. Kegiatan serupa tidak menutup kemungkinan juga dilakukan relawan lainnya.
Dalam penanggulangan bencana, katanya, pihaknya mengambil peran multi-sektor, sebab di situasi darurat banyak kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi, di antaranya kebutuhan logistik dan menghimpun data korban terdampak sesuai kelompok usia.
"Kami juga menyelipkan penguatan materi mitigasi kepada anak-anak supaya mereka memiliki pengetahuan bagaimana menyelamatkan diri saat terjadi bencana," kata Dani.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wahana Visi pulihkan psikologi 150 anak terdampak banjir Torue