Dengan Visi transformasi Sulteng yang maju dan berkelanjutan, Rusdy Mastura yang kembali maju dalam bursa Calon Kepala Daerah pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah menyatakan siap kembali memimpin Sulteng.
"Prestasi yang kami capai belum sempurna, tapi akan kami sempurnakan pada lima tahun kemudian," ucapnya.
Awalnya, Rusdy Mastura tidak bisa ikut dalam kontestasi kepala daerah akibat terhalang oleh UU No. 40. Namun, setelah adanya Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 mengenai ambang batas pencalonan kepala daerah dalam Pilkada, Cudi kembali memiliki kesempatan.
Dalam putusan tersebut, Mahkamah Konstitusi mengubah ambang batas pencalonan kepala dan wakil kepala daerah.
Mahkamah Konstitusi membatalkan Pasal 40 ayat (3) UU Pilkada dan menyatakan bahwa Pasal 40 ayat (1) UU Pilkada adalah inkonstitusional bersyarat.
Saat ini, Cudi sapaan akrab Rusdy Mastura berpasangan dengan Sulaiman Agusto. Mereka didukung oleh empat partai politik, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Partai Buruh dan Partai Ummat dengan 5.037.
Rusdi Mastura adalah Gubernur Sulteng periode 2021-2024. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Palu selama dua periode (2005-2010 dan 2010-2015) serta Ketua DPRD Kota Palu selama dua periode (1999-2004 dan 2004-2005).
Beberapa capaian signifikan selama masa kepemimpinannya. Di antaranya Penurunan Kemiskinan Ekstrem dari 3,02% (2022) menjadi 1,44% (2023).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 70,54 (2021) menjadi 71,66 (2023), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurun dari 3,49% (2023) menjadi 3,15% (2024).
Selanjutnya Sulteng mencatatkan pertumbuhan ekonomi nomor dua tertinggi di Indonesia pada tahun 2023, yaitu sebesar 11,91%, realisasi iInvestasi tembus Rp 111,68 triliun, menjadikan Sulteng satu-satunya pemerintah daerah di luar Jawa yang masuk empat besar dalam realisasi investasi tertinggi di Indonesia, dengan DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur menduduki tiga besar.
Angka inflasi di Sulawesi Tengah terjaga di angka 2,5%, Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat drastis dari Rp 900 miliar (2021) menjadi Rp 2,184 triliun pada Juni 2024.