Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palu mengerahkan tenaga kesehatan untuk melayani warga terdampak banjir di ibu kota Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Kami juga bertanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan warga terdampak banjir yang melanda sejumlah wilayah Kota Palu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Palu Rochmat Jasin di Palu, Senin.
Ia menjelaskan sejak peristiwa banjir melanda sejumlah wilayah, yakni Kecamatan Mantikulore, Palu Barat, dan Ulujadi, pada Jumat (25/4), Dinkes Palu mendirikan posko kesehatan di Kelurahan Kabonena sebagai bentuk respons cepat penanggulangan bencana.
Pihaknya mengerahkan satu tim kesehatan dari Puskesmas Kelurahan Lere melakukan penanganan kesehatan terhadap warga yang membutuhkan pelayanan medis.
"Hari ini posko kesehatan telah ditutup, karena situasi berangsur pulih. Langkah kami lakukan saat ini tinggal memantau perkembangan di lapangan, namun pelayanan kesehatan tetap dilakukan jika ada warga yang membutuhkan penanganan," ujarnya.
Dari peristiwa itu pihaknya hanya menangani penyakit ringan seperti flu, batuk, dan demam, terutama kepada balita/anak-anak dan lanjut usia (lansia).
"Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini. Kami berharap masyarakat memanfaatkan layanan kesehatan di masa penanggulangan bencana," ucap Rochmat.
Tiga hari terakhir pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial membangun posko terpadu penanganan bencana.
Pada momen itu Dinkes fokus pada posko kesehatan, Dinas Sosial fokus menyiapkan konsumsi warga terdampak melalui dapur umum, dan BPBD fokus pada posko induk sebagai pusat informasi penanganan banjir.
"Kami berkolaborasi lintas sektor dalam melakukan kegiatan penanggulangan, kegiatan itu terlaksana dengan baik. Pelayanan Kesehatan difokuskan pada warga Kelurahan Kabonena dan Silae, Kecamatan Ulujadi,, karena dua wilayah itu terdampak parah," kata dia.