Kolonodale, Sulteng (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolonodale kini sedang disurvei oleh tim surveyor dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Akreditasi ini dimaksudkan untuk mengetahui dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, meningkatkan keselamatan pasien, dan meningkatkan sumber daya manusia para karyawan rumah sakit.
Mengawali kegiatan survei, dilakukan presentasi oleh Direktur RSUD Kolonodale dr Sherly Pede, Selasa (11/10). Ia memaparkan profil rumah sakit dan program peningkatan mutu serta keselamatan rumah sakit.
Kegiatan itu dihadiri Bupati Morut Delis Julkarson Hehi, Sekda Musda Guntur, Ketua DPRD Morut Hj Megawati Ambo Asa, Kepala Dinas Kesehatan Morut Alno Berniat, dan beberapa pejabat lainnya.
Bupati Delis menyatakan pemerintah daerah menyambut baik pelaksanaan akreditasi ini sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Kepada tim surveyor KARS Delis juga berterima kasih karena pelayanan kesehatan ini merupakan program utama Pemda saat ini.
Ia menjelaskan, visi besar Pemda Morut adalah mewujudkan masyarakat yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera (SCS). Jadi masalah pelayanan kesehatan merupakan prioritas.
Bahkan saat ini Morut merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang telah mendapat predikat Universal Health Coverage (UHC), di mana semua warga memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Untuk meningkatkan pelayanan tersebut, lanjut bupati, tahun ini pula akan dibangun fasilitas rawat inap di RSUD Kolonodale senilai hampir Rp 40 miliar dengan konstruksi tiga lantai.
"Kita ingin menyiapkan tempat rawat inap yang nyaman. Oleh karena itu perlu kerjasama dan sinergi dari semua komponen agar niat kita untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa berjalan dengan baik," bupati yang juga seorang dokter tersebut.
Sherly Pede menjelaskan, akreditasi ini berjalan selama tiga hari dengan tim surveyor dari KARS dr. Suriah Tjegge, MHA dan Dr. Abubakar Betan, S.Kep, Ns, M.Kes
Pada tahun 2019 RSUD Kolonodale menjalani akreditasi dengan predikat bintang tiga atau kategori madya. Masa akreditasi tersebut sudah akan berakhir (expired) pada 22 November 2022.
"Kami semua teman di rumah sakit ini berharap hasil akreditasi kali ini minimal seperti capaian tahun 2019 yakni minimal bintang tiga, bahkan kalau bisa bintang lima kategori paripurna," ujarnya.
Setelah acara pembukaan kegiatan akreditasi, Bupati Delis meninjau pembangunan gedung PICU/NICU yang berada di halaman RSUD Kolonodale.
Ruangan PICU (Pediatric Intensive Care Unit) dan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) adalah ruang perawatan intensif untuk bayi (sampai usia 28 hari) dan anak-anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus.
Akreditasi ini dimaksudkan untuk mengetahui dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, meningkatkan keselamatan pasien, dan meningkatkan sumber daya manusia para karyawan rumah sakit.
Mengawali kegiatan survei, dilakukan presentasi oleh Direktur RSUD Kolonodale dr Sherly Pede, Selasa (11/10). Ia memaparkan profil rumah sakit dan program peningkatan mutu serta keselamatan rumah sakit.
Kegiatan itu dihadiri Bupati Morut Delis Julkarson Hehi, Sekda Musda Guntur, Ketua DPRD Morut Hj Megawati Ambo Asa, Kepala Dinas Kesehatan Morut Alno Berniat, dan beberapa pejabat lainnya.
Bupati Delis menyatakan pemerintah daerah menyambut baik pelaksanaan akreditasi ini sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Kepada tim surveyor KARS Delis juga berterima kasih karena pelayanan kesehatan ini merupakan program utama Pemda saat ini.
Ia menjelaskan, visi besar Pemda Morut adalah mewujudkan masyarakat yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera (SCS). Jadi masalah pelayanan kesehatan merupakan prioritas.
Bahkan saat ini Morut merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang telah mendapat predikat Universal Health Coverage (UHC), di mana semua warga memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Untuk meningkatkan pelayanan tersebut, lanjut bupati, tahun ini pula akan dibangun fasilitas rawat inap di RSUD Kolonodale senilai hampir Rp 40 miliar dengan konstruksi tiga lantai.
"Kita ingin menyiapkan tempat rawat inap yang nyaman. Oleh karena itu perlu kerjasama dan sinergi dari semua komponen agar niat kita untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa berjalan dengan baik," bupati yang juga seorang dokter tersebut.
Sherly Pede menjelaskan, akreditasi ini berjalan selama tiga hari dengan tim surveyor dari KARS dr. Suriah Tjegge, MHA dan Dr. Abubakar Betan, S.Kep, Ns, M.Kes
Pada tahun 2019 RSUD Kolonodale menjalani akreditasi dengan predikat bintang tiga atau kategori madya. Masa akreditasi tersebut sudah akan berakhir (expired) pada 22 November 2022.
"Kami semua teman di rumah sakit ini berharap hasil akreditasi kali ini minimal seperti capaian tahun 2019 yakni minimal bintang tiga, bahkan kalau bisa bintang lima kategori paripurna," ujarnya.
Setelah acara pembukaan kegiatan akreditasi, Bupati Delis meninjau pembangunan gedung PICU/NICU yang berada di halaman RSUD Kolonodale.
Ruangan PICU (Pediatric Intensive Care Unit) dan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) adalah ruang perawatan intensif untuk bayi (sampai usia 28 hari) dan anak-anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus.