Morut (ANTARA) - Pertamina EP Donggi Matindok Field, bagian dari Zona 13 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, melanjutkan upaya mencari cadangan produksi minyak dan gas bumi dengan melaksanakan tajak sumur eksplorasi West Beluga (WBG)-001 pada Kamis (26/12) di Kecamatan Mamosalato dan Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah yang ditargetkan selesai pada akhir Maret 2025.
Selanjutnya sampai Kamis (2/1) pemboran WBG-001 sudah mencapai kedalaman 459 mMD dari target kedalaman akhir 2541 mMD/2500 mSSTVD (meter kedalaman terukur).
Upaya tersebut merupakan bagian dari Drilling Campaign Regional Indonesia Timur yang dilaksanakan di wilayah Sulawesi Tengah dan Papua sepanjang 2024-2025.
Sebelumnya eksplorasi di Sulawesi Tengah dilakukan di lima titik sumur yakni East Wolai (EWO)-001, West Wolai (WWO)-001, Julang Emas (JLE) dan Yaki Emas di Kabupaten Banggai, serta Tedong (TDG)-001 di Kabupaten Morowali Utara.
“Menutup tahun 2024, kami kembali melaksanakan pengeboran kali ini di West Beluga (WBG)-001 sebagai komitmen untuk menjaga keberlanjutan operasi dan produksi minyak dan gas bumi. Ini merupakan sumur eksplorasi lepas pantai (offshore) pertama PEP Donggi Matindok Field yang berarti juga tantangan baru bagi kami,” ujar Direktur Regional Indonesia Timur Muhamad Arifin.
Vice President Eksplorasi Regional Indonesia Timur Dedi Yusmen menambahkan sumur ini merupakan pembuka rangkaian pemboran sumur eksplorasi offshore Sulawesi lainnya yang akan mendukung pembuktian tambahan cadangan minyak dan gas.
“Wilayah Regional Indonesia Timur merupakan masa depan cadangan migas Indonesia karena di wilayah ini banyak potensi yang belum tergarap, khususnya wilayah lepas pantai. Setelah selesai pemboran sumur WBG-001 maka akan dilanjutkan dengan pemboran sumur ROA ROA (ROA)-001 yang terletak tidak jauh dari lokasi WBG-001, rencananya dilaksanakan pada April 2025,” tuturnya.
Untuk mendukung kegiatan ini telah dilaksanakan mobilisasi rig (jack up) mulai dari pertengahan November hingga Desember, dibarengi dengan sosialisasi kepada masyarakat nelayan di sekitar kegiatan pemboran.
Diketahui Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan pengelola hulu migas yang secara geografi tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua yang terdiri dari asset offshore dan onshore.
Wilayah kerja di bawah Regional Indonesia Timur yaitu Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java), Zona 12 (Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip), Zona 13 (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makasar Strait), dan Zona 14 (Papua, Salawati, Kepala Burung, Babar Selaru, Semai).