Pemkab Morowali Utara dan warga bangun jembatan darurat pasca-banjir

id Banjir nurut, BPBD Morut, pemkab Morut, Delfia Parenta, PMI, Penanggulangan bencana, sulteng,Hidrometeorologi

Pemkab Morowali Utara dan warga bangun jembatan darurat pasca-banjir

Warga bersama pemda bergotong royong membangun jembatan darurat di Desa Lembobelala, Kecamatan Lembo Raya akibat dampak banjir di Kabupaten Morowali Utara, Kamis (3/4/2025). ANTARA/HO-Humas Pemkab Morut

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah bersama TNI/Polri, Palang Merah Indonesia (PMI) dan masyarakat membangun jembatan darurat penghubung Desa Lembobelala, Kecamatan Lembo Raya.

"Jembatan penghubung Desa Lembobelala hanyut terseret banjir, oleh sebab itu dibangun jembatan darurat untuk memudahkan akses logistik," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Morowali Utara Delfia Parenta melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Kamis.

Ia mengemukakan, keberadaan jembatan itu sangat strategis karena berada di tengah kampung dan menjadi akses utama warga setempat.

Banjir yang terjadi pada Rabu (2/4) dinihari merendam sejumlah desa di kabupaten itu, sehingga dibutuhkan penangan cepat.

Bupati Morowali Utara Delis J Hehi telah memerintahkan tim untuk melakukan upaya penanggulangan, membantu membersihkan rumah warga, mengevakuasi warga hingga menyalurkan bantuan logistik.

"Pak bupati langsung memerintahkan kami untuk meminimalisir dampak bencana banjir. Seharian ini kami berada di lokasi yang terdampak," ujarnya.

Menurut data BPBD setempat, ada tiga desa yang terdampak banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi melanda Morowali Utara, ketiga desa tersebut yakni Desa Korompeeli, Kumpi dan Beteleme Tua, Kecamatan Lembo.

"Di tiga desa ini air menggenangi rumah penduduk, bahkan ada genangan sampai di atap rumah," ucapnya.

PMI dan PMR membantu warga membersihkan lumpur akibat dampak banjir di Kabupaten Morowali Utara, Kamis (3/4/2025). (ANTARA/HO-Humas Pemkab Morut)

Ia menuturkan, BPBD dan PMI juga telah menyalurkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Bank Nasional Indonesia (BNI) berupa paket sembako.

Di Desa Korompeeli disalurkan 20 paket sembako dan air mineral 18 dus, Desa Kumpi 21 paket sembako, dan Beteleme Tua 61 paket sembako serta air mineral 29 dus.

"PMI bersama Palang Merah Remaja (PMR) Morut juga membantu membersihkan rumah warga terdampak, tutur Delfia.

Lebih lanjut ia menjelaskan, ada empat sungai yang bersatu menyebabkan permukaan air naik begitu tinggi dalam waktu singkat.

Keempat sungai tersebut adalah Sungai Sokita (Po'ona), Sungai Pontangoa (Ronta), Sungai Pu'awu (Uelene) dan Sungai Tambalako.

"Semua sungai itu bermuara di Tambalako sehingga luapan banjir cepat dan menggenangi beberapa desa," kata dia.