Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengajak masyarakat menjadikan Museum Provinsi Sulteng sebagai tempat untuk menimba ilmu pengetahuan, utamanya yang berkaitan dengan sejarah alam dan sejarah kebudayaan di daerah itu.
“Museum merupakan sumber informasi dan ilmu pengetahuan. Semua ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan sejarah alam dan kebudayaan di Sulteng direkam dan disimpan di Museum Sulteng,” kata Wakil Kepala Museum dan Taman Budaya Provinsi Sulteng Iksan Djorimi di Palu, Rabu.
Ia menerangkan Museum Sulteng saat ini memilik berbagai koleksi sejarah yang menjadi daya tarik masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia bahkan peneliti luar negeri untuk datang berkunjung sambil mempelajari dan meneliti sejarah alam dan kebudayaan Sulteng.
Berbagai koleksi itu, baik sejarah di bidang geologi, teknografi, teknologi, kebencanaan dan kebudayaan terutama koleksi sejarah mengenai nenek moyang masyarakat Sulteng.
“Di museum ada pengetahuan yang bisa menjembatani kebudayaan di masa lampau dan di masa kini sehingga mari jadikan museum sebagai salah satu tempat untuk menuntun ilmu,” kata Iksan.
Ia mengatakan Museum Sulteng mulai ramai dikunjungi seiring kasus COVID-19 yang terus melandai. Para pengunjung berasal dari berbagai latar belakang usia, kalangan dan pendidikan seperti masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa, jurnalis, hingga peneliti.
“Sebelum bencana 2018 tingkat kunjungan ke Museum Sulteng sangat tinggi, tapi pascabencana disusul pandemi COVID-19 pengujung turun drastis. Nanti mulai Februari 2022 tingkat kunjungan kembali naik,” ujarnya.
“Museum merupakan sumber informasi dan ilmu pengetahuan. Semua ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan sejarah alam dan kebudayaan di Sulteng direkam dan disimpan di Museum Sulteng,” kata Wakil Kepala Museum dan Taman Budaya Provinsi Sulteng Iksan Djorimi di Palu, Rabu.
Ia menerangkan Museum Sulteng saat ini memilik berbagai koleksi sejarah yang menjadi daya tarik masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia bahkan peneliti luar negeri untuk datang berkunjung sambil mempelajari dan meneliti sejarah alam dan kebudayaan Sulteng.
Berbagai koleksi itu, baik sejarah di bidang geologi, teknografi, teknologi, kebencanaan dan kebudayaan terutama koleksi sejarah mengenai nenek moyang masyarakat Sulteng.
“Di museum ada pengetahuan yang bisa menjembatani kebudayaan di masa lampau dan di masa kini sehingga mari jadikan museum sebagai salah satu tempat untuk menuntun ilmu,” kata Iksan.
Ia mengatakan Museum Sulteng mulai ramai dikunjungi seiring kasus COVID-19 yang terus melandai. Para pengunjung berasal dari berbagai latar belakang usia, kalangan dan pendidikan seperti masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa, jurnalis, hingga peneliti.
“Sebelum bencana 2018 tingkat kunjungan ke Museum Sulteng sangat tinggi, tapi pascabencana disusul pandemi COVID-19 pengujung turun drastis. Nanti mulai Februari 2022 tingkat kunjungan kembali naik,” ujarnya.