Palu (ANTARA) - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu Sagaf S. Pettalongi menyatakan penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah atau Bidikmisi harus mampu menggunakan teknologi digital dengan baik, sebagai bentuk penyesuaian dengan perkembangan zaman.
"Mahasiswa penerima KIP Kuliah harus bisa, harus cakap dan mampu, serta menguasai digital," ucapnya dihubungi dari Palu, Sulawesi Tengah, Kamis, terkait dengan optimalisasi pembinaan mahasiswa penerima KIP Kuliah.
Ia mengatakan perkembangan dan kemajuan teknologi digital saat ini, telah berdampak pada perubahan gaya hidup manusia, yang ditandai dengan adanya ketergantungan terhadap teknologi digital.
"Contoh kecilnya adalah setiap saat kebanyakan orang selalu mengakses perkembangan informasi dan peristiwa terkini melalui handphone (telepon seluler) yang merupakan satu digital," ucapnya.
Bahkan, sebut dia, saat ini pelayanan dari pemerintah dan badan usaha kepada masyarakat atau konsumen mulai menggunakan sistem digital.
Oleh karena itu, menurut dia, literasi tentang digital penting dilakukan kepada mahasiswa penerima KIP Kuliah agar memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi digital.
Sekretaris Pengelola Program KIP Kuliah UIN Palu Abdul Wahab mengatakan pihaknya akan meningkatkan kapasitas mahasiswa penerima KIP Kuliah terkait dengan penggunaan teknologi digital.
Peningkatan kapasitas itu, katanya, melalui pelatihan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi digital selama 21-24 Oktober 2022.
"Kegiatan ini akan kami laksanakan di Kampus II UIN Datokarama di Sigi," ujarnya.
Ia menyebut literasi digital difokuskan kepada mahasiswa penerima KIP Kuliah angkatan 2018 berjumlah 120 orang.
Ia menambahkan 120 mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah mendapat bantuan dari pemerintah senilai Rp6,6 juta/semester/mahasiswa atau Rp52 juta lebih/mahasiswa selama delapan semester (jenjang strata satu).
Mahasiswa berjalan menuju gedung Rektorat UIN Datokarama di Kampus II, di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. (ANTARA/Muhammad Hajiji)
"Mahasiswa penerima KIP Kuliah harus bisa, harus cakap dan mampu, serta menguasai digital," ucapnya dihubungi dari Palu, Sulawesi Tengah, Kamis, terkait dengan optimalisasi pembinaan mahasiswa penerima KIP Kuliah.
Ia mengatakan perkembangan dan kemajuan teknologi digital saat ini, telah berdampak pada perubahan gaya hidup manusia, yang ditandai dengan adanya ketergantungan terhadap teknologi digital.
"Contoh kecilnya adalah setiap saat kebanyakan orang selalu mengakses perkembangan informasi dan peristiwa terkini melalui handphone (telepon seluler) yang merupakan satu digital," ucapnya.
Bahkan, sebut dia, saat ini pelayanan dari pemerintah dan badan usaha kepada masyarakat atau konsumen mulai menggunakan sistem digital.
Oleh karena itu, menurut dia, literasi tentang digital penting dilakukan kepada mahasiswa penerima KIP Kuliah agar memiliki kemampuan dalam menggunakan teknologi digital.
Sekretaris Pengelola Program KIP Kuliah UIN Palu Abdul Wahab mengatakan pihaknya akan meningkatkan kapasitas mahasiswa penerima KIP Kuliah terkait dengan penggunaan teknologi digital.
Peningkatan kapasitas itu, katanya, melalui pelatihan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi digital selama 21-24 Oktober 2022.
"Kegiatan ini akan kami laksanakan di Kampus II UIN Datokarama di Sigi," ujarnya.
Ia menyebut literasi digital difokuskan kepada mahasiswa penerima KIP Kuliah angkatan 2018 berjumlah 120 orang.
Ia menambahkan 120 mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah mendapat bantuan dari pemerintah senilai Rp6,6 juta/semester/mahasiswa atau Rp52 juta lebih/mahasiswa selama delapan semester (jenjang strata satu).