Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengirim sejumlah pemuda usia 18 - 26 tahun untuk mengikuti program magang di Jepang pada tahun 2023.

"Program magang ke Jepang adalah inisiatif yang patut diapresiasi dan didukung oleh semua pihak guna meningkatkan penyerapan angkatan kerja, mengurangi pengangguran dan meningkatkan keterampilan dan produktivitas warga usia kerja di Sulteng," ucap Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Rudi Dewanto di Palu, Rabu.

Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada akhir Desember 2022 Pemprov Sulteng telah mengirim dua orang pemuda ke Jepang untuk magang kerja.

Kemudian, pada Januari 2023 akan berangkat satu orang, bulan Maret akan diberangkatkan enam orang, April enam orang dan bulan Juli 12 orang.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulteng menyebutkan terdapat 23 orang calon peserta magang saat ini dalam proses wawancara meliputi Kota Palu tiga orang, Kabupaten Sigi enam orang dan Tolitoli 12 orang.

Rudi mengatakan bahwa Pemprov Sulteng terus berupaya untuk mengentaskan kemiskinan daerah termasuk di dalamnya mengatasi pengangguran daerah.

Saat ini, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulteng pada Februari 2021, tercatat 3,73 persen atau mencapai 58,73 ribu orang. Artinya, dari 100 orang angkatan kerja terdapat 4 orang penganggur. Data BPS Maret 2021, Penduduk miskin di Sulteng sebesar 13 persen.

"Program magang ke Jepang dilaksanakan Kementerian Tenaga Kerja bekerjasama dengan Pemprov Sulteng melalui Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah," ujarnya.

Ia berharap para peserta ke depan dapat menyerap nilai-nilai positif dari pengalaman bekerja di Jepang, sehingga para alumni program dapat memberi kontribusi dan sinergi membantu pemerintah daerah dengan membuka banyak lapangan kerja, mengurangi kemiskinan dan menggerakkan perekonomian Sulawesi Tengah.

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025