Towara, Sulteng (ANTARA) - Wakil Bupati Morowali Utara (Morut) H. Djira berharap semua organisasi keagamaan, ormas dan organisasi profesi menjadi mitra pemerintah secara berjenjang untuk menjaga harmonisasi kehidupan bermasyarakat di daerah ini.
"Mari kita rawat dan terus jaga harmonisasi yang terjalin selama ini, tidak hanya antar pemeluk muslim, tetapi juga dengan semua pihak," kata Wabup yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Morut dalam acara pelantikan Pengurus DMI Kecamatan Petasia Timur di Desa Towara, Rabu.
Acara itu dirangkaikan pula dengan pelantikan Pengurus Alkhairaat Petasia Timur serta wisuda 115 santri dari Taman Pengajian Alquran se-Kec. Petasia Timur.
Wabup Djira yang didampingi istri Widiawati Malla mengatakan bahwa disatukannya tiga acara tersebut merupakan bukti hubungan yang harmonis antar organisasi keagamaan.
"Harmonisasi ini merupakan modal yang sangat baik untuk menjalankan roda organisasi ke depan," ujar H. Djira yang juga Ketua Komda Alkhairaat Morut tersebut.
Wabup juga berharap agar harmonisasi ini terus dikembangkan terhadap umat beragama lainnya, terhadap pemerintah, TNI-Polri dan semua pihak.
Terkait dengan kerusuhan internal karyawan PT.GNI pada Sabtu (14/1), Wabup meminta semua pemimpin organisasi keagamaan, ormas, pemerintah kecamatan dan desa untuk tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat agar tidak terpancing dengan provokasi-provokasi yang dilakukan oknum-oknum yang tidak menginginkan kedamaian dan keharmonisan di Morut.
"Kita semua menyesalkan bahkan mengecam peristiwa yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian material sangat besar itu. Namun mari kita jadikan ini pelajaran berharga agar tidak terulang lagi di masa mendatang. Tugas kita semua saat ini adalah memberitahu masyarakat agar menyalurkan aspirasi dengan cara-cara yang baik dan komunikatif, bukan dengan cara kekerasan dan anarkisme," ujarnya.
Wabup juga minta agar semua organisasi keagamaan apapun di Morut, lebih aktif dan intens untuk membimbing umat agar melaksanakan ajaran agama masing-masing dengan sungguh-sungguh karena umat yang mentaati ajaran agamanya, insya Allah taat kepada aturan-aturan pemerintah.
"Mari kita rawat dan terus jaga harmonisasi yang terjalin selama ini, tidak hanya antar pemeluk muslim, tetapi juga dengan semua pihak," kata Wabup yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Morut dalam acara pelantikan Pengurus DMI Kecamatan Petasia Timur di Desa Towara, Rabu.
Acara itu dirangkaikan pula dengan pelantikan Pengurus Alkhairaat Petasia Timur serta wisuda 115 santri dari Taman Pengajian Alquran se-Kec. Petasia Timur.
Wabup Djira yang didampingi istri Widiawati Malla mengatakan bahwa disatukannya tiga acara tersebut merupakan bukti hubungan yang harmonis antar organisasi keagamaan.
"Harmonisasi ini merupakan modal yang sangat baik untuk menjalankan roda organisasi ke depan," ujar H. Djira yang juga Ketua Komda Alkhairaat Morut tersebut.
Wabup juga berharap agar harmonisasi ini terus dikembangkan terhadap umat beragama lainnya, terhadap pemerintah, TNI-Polri dan semua pihak.
Terkait dengan kerusuhan internal karyawan PT.GNI pada Sabtu (14/1), Wabup meminta semua pemimpin organisasi keagamaan, ormas, pemerintah kecamatan dan desa untuk tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat agar tidak terpancing dengan provokasi-provokasi yang dilakukan oknum-oknum yang tidak menginginkan kedamaian dan keharmonisan di Morut.
"Kita semua menyesalkan bahkan mengecam peristiwa yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian material sangat besar itu. Namun mari kita jadikan ini pelajaran berharga agar tidak terulang lagi di masa mendatang. Tugas kita semua saat ini adalah memberitahu masyarakat agar menyalurkan aspirasi dengan cara-cara yang baik dan komunikatif, bukan dengan cara kekerasan dan anarkisme," ujarnya.
Wabup juga minta agar semua organisasi keagamaan apapun di Morut, lebih aktif dan intens untuk membimbing umat agar melaksanakan ajaran agama masing-masing dengan sungguh-sungguh karena umat yang mentaati ajaran agamanya, insya Allah taat kepada aturan-aturan pemerintah.