Makassar (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Selatan mendorong kemitraan untuk penyelamatan terumbu karang.
"Terumbu karang seperti halnya hutan mangrove merupakan ekosistem yang amat penting bagi masyarakat pesisir secara khusus dan masyarakat luas secara umum," kata Kepala DKP Sulsel Muhammad Ilyas di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, pentingnya peranan terumbu karang tersebut yang bermanfaat secara ekologis maupun ekonomi maka pihaknya mendorong kemitraan untuk penyelamatan terumbu karang di lapangan.
Menurut dia, untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu melakukan upaya rehabilitasi ekosistem yang dapat menunjang ekonomi masyarakat pesisir, salah satunya melalui program transplantasi terumbu karang.
Program kemitraan tersebut lanjut dia, dapat melibatkan pihak swasta dan universitas bergandengan tangan bersama pemerintah untuk menyelamatkan terumbu karang.
Sebagai gambaran, transplantasi terumbu karang sudah dilakukan di sejumlah wilayah pesisir dan kepulauan Sulsel di antaranya transplantasi terumbu karang di wilayah perairan Pulau Satanga, Kabupaten Takalar.
Kegiatan tersebut dilakukan melalui cabang dinas Kelautan (CDK) Mamminasata dengan menanam 6 jenis terumbu karang dengan menggunakan 200 kerangka spider berbentuk laba-laba.
Kemitraan lainnya yang sudah dilakukan pada saat sebelum pandemi COVID-19 adalah salah satu perusahaan produsen coklat bersama Universitas Hasanuddin, Makassar melakukan transplantasi terumbu karang di Pulau Bontosua, Kabupaten Pangkep.
Hal tu dibenarkan oleh Kepala Desa Mattiro Bone, Rusdi di Kecamatan Liukang Tupabiring, Kabupaten Pangkep.
Dia mengatakan, pelibatan masyarakat dalam kegiatan transplantasi terumbu karang ini untuk memperbaiki habitat ekosistem laut.
Kondisi itu, lanjut dia, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir lewat tangkapan ikan laut yang kemudian didistribusikan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) terdekat.
"Terumbu karang seperti halnya hutan mangrove merupakan ekosistem yang amat penting bagi masyarakat pesisir secara khusus dan masyarakat luas secara umum," kata Kepala DKP Sulsel Muhammad Ilyas di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, pentingnya peranan terumbu karang tersebut yang bermanfaat secara ekologis maupun ekonomi maka pihaknya mendorong kemitraan untuk penyelamatan terumbu karang di lapangan.
Menurut dia, untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu melakukan upaya rehabilitasi ekosistem yang dapat menunjang ekonomi masyarakat pesisir, salah satunya melalui program transplantasi terumbu karang.
Program kemitraan tersebut lanjut dia, dapat melibatkan pihak swasta dan universitas bergandengan tangan bersama pemerintah untuk menyelamatkan terumbu karang.
Sebagai gambaran, transplantasi terumbu karang sudah dilakukan di sejumlah wilayah pesisir dan kepulauan Sulsel di antaranya transplantasi terumbu karang di wilayah perairan Pulau Satanga, Kabupaten Takalar.
Kegiatan tersebut dilakukan melalui cabang dinas Kelautan (CDK) Mamminasata dengan menanam 6 jenis terumbu karang dengan menggunakan 200 kerangka spider berbentuk laba-laba.
Kemitraan lainnya yang sudah dilakukan pada saat sebelum pandemi COVID-19 adalah salah satu perusahaan produsen coklat bersama Universitas Hasanuddin, Makassar melakukan transplantasi terumbu karang di Pulau Bontosua, Kabupaten Pangkep.
Hal tu dibenarkan oleh Kepala Desa Mattiro Bone, Rusdi di Kecamatan Liukang Tupabiring, Kabupaten Pangkep.
Dia mengatakan, pelibatan masyarakat dalam kegiatan transplantasi terumbu karang ini untuk memperbaiki habitat ekosistem laut.
Kondisi itu, lanjut dia, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir lewat tangkapan ikan laut yang kemudian didistribusikan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) terdekat.