Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, mengupayakan perluasan area tanam padi sebagai upaya menjamin ketersediaan hingga pencapaian swasembada pangan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sigi Rahmad Iqbal Nurkhalis di Sigi, Sulteng, Senin, mengemukakan perluasan area tanam padi dilakukan dengan memanfaatkan lahan potensial pertanian yang belum digarap.
Baca juga: Kemarin, panen raya dimulai di Sigi hingga pasar modal UMKM
"Misalnya, di wilayah Kecamatan Sigi Biromaru dan Palolo, masih ada beberapa wilayah atau area potensial pertanian yang belum digarap oleh petani," kata Rahmad.
Ia menguraikan saat ini luas panen padi pada Februari 2023 mencapai 1.198,8 hektare dengan hasil 7.312,68 ton gabah.
Baca juga: Pemkab Sigi harapkan Kementan bantu bangun kemandirian petani
Hal ini, ujar dia, menjadi satu capaian yang baik di awal tahun, sekaligus menopang pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
Rahmad menerangkan luas panen bergantung pada luas tanam. Oleh karena itu, Pemkab Sigi terus mendorong petani untuk memperluas area tanam dengan memanfaatkan ketersediaan alat dan mesin pertanian semaksimal mungkin.
Satu alat dan mesin pertanian khususnya traktor, kata dia, dapat menggarap 10 sampai 15 hektare lahan pertanian. Namun, sebagian petani penerima manfaat bantuan alat dan mesin pertanian belum mengoptimalkannya.
Baca juga: Mentan dorong anak muda Sulteng membangun pertanian modern
"Oleh karena itu, petani harus mengoptimalkan penggunaan alat mesin pertanian sesuai dengan kapasitasnya," ungkapnya.
Ia menyatakan produksi gabah kering pada pada Januari-November 2022 mencapai 84.147 ton. Produksi ini meningkat bila dibandingkan dengan produksi gabah kering padi tahun 2021 sebesar 83.143 ton.
Rahmad mengatakan produksi gabah kering padi 84.147 ton bila dikonversi ke beras, maka menghasilkan 58.000 ton beras.
Berdasarkan data Dinas TPHP Sigi, kebutuhan beras masyarakat Sigi per tahun mencapai 29.000 ton, sehingga dengan stok 58.000 ton, terdapat surplus 25.000 ton pada 2022.
Dengan demikian, kata dia, stok beras yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan bahkan melebihi atau surplus.
Baca juga: BP2P Sulawesi II bangun sebanyak 266 unit huntap di Kabupaten Sigi
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sigi Rahmad Iqbal Nurkhalis di Sigi, Sulteng, Senin, mengemukakan perluasan area tanam padi dilakukan dengan memanfaatkan lahan potensial pertanian yang belum digarap.
Baca juga: Kemarin, panen raya dimulai di Sigi hingga pasar modal UMKM
"Misalnya, di wilayah Kecamatan Sigi Biromaru dan Palolo, masih ada beberapa wilayah atau area potensial pertanian yang belum digarap oleh petani," kata Rahmad.
Ia menguraikan saat ini luas panen padi pada Februari 2023 mencapai 1.198,8 hektare dengan hasil 7.312,68 ton gabah.
Baca juga: Pemkab Sigi harapkan Kementan bantu bangun kemandirian petani
Hal ini, ujar dia, menjadi satu capaian yang baik di awal tahun, sekaligus menopang pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
Rahmad menerangkan luas panen bergantung pada luas tanam. Oleh karena itu, Pemkab Sigi terus mendorong petani untuk memperluas area tanam dengan memanfaatkan ketersediaan alat dan mesin pertanian semaksimal mungkin.
Satu alat dan mesin pertanian khususnya traktor, kata dia, dapat menggarap 10 sampai 15 hektare lahan pertanian. Namun, sebagian petani penerima manfaat bantuan alat dan mesin pertanian belum mengoptimalkannya.
Baca juga: Mentan dorong anak muda Sulteng membangun pertanian modern
"Oleh karena itu, petani harus mengoptimalkan penggunaan alat mesin pertanian sesuai dengan kapasitasnya," ungkapnya.
Ia menyatakan produksi gabah kering pada pada Januari-November 2022 mencapai 84.147 ton. Produksi ini meningkat bila dibandingkan dengan produksi gabah kering padi tahun 2021 sebesar 83.143 ton.
Rahmad mengatakan produksi gabah kering padi 84.147 ton bila dikonversi ke beras, maka menghasilkan 58.000 ton beras.
Berdasarkan data Dinas TPHP Sigi, kebutuhan beras masyarakat Sigi per tahun mencapai 29.000 ton, sehingga dengan stok 58.000 ton, terdapat surplus 25.000 ton pada 2022.
Dengan demikian, kata dia, stok beras yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan bahkan melebihi atau surplus.
Baca juga: BP2P Sulawesi II bangun sebanyak 266 unit huntap di Kabupaten Sigi