Frankfurt (ANTARA) - Jerman akan melakukan sebagian besar pekerjaan pada tahun 2023 atau tahun ini untuk mempersiapkan pasar kelistrikannya guna ketergantungan yang lebih besar pada pasokan terbarukan di akhir dekade ini, kata Menteri Ekonomi Robert Habeck, Senin (20/2).
Habeck bertujuan untuk merombak pasar 550 TWh (terawatt hours a year) karena permintaan meningkat dan produksi beralih ke sumber yang lebih terputus-putus ketika ekonomi terbesar Eropa itu beralih dari bahan bakar fosil di bawah komitmen iklimnya.
"Kami akan melakukan sebagian besar pekerjaan yang diperlukan pada tahun 2023," katanya pada pertemuan konsultasi tentang reformasi pasar listrik.
Tujuan Berlin adalah menghasilkan 80 persen listrik dari angin dan matahari pada tahun 2030, target yang makin mendesak sejak penurunan ekspor bahan bakar fosil Rusia ke Jerman pada tahun lalu.
Untuk mendukung ayunan dalam energi hijau karena produksi nuklir dan batu bara yang lebih andal dihentikan, pemerintah akan menyiapkan tender untuk kapasitas tenaga berbahan bakar gas, kata Habeck.
Strategi tender akan siap kuartal ini, kata dia, menekankan bahwa gas nantinya akan diganti dengan alternatif rendah karbon seperti hidrogen yang dibuat dari tenaga bersih melalui elektrolisis.
Tantangan selanjutnya adalah peningkatan permintaan listrik secara bersamaan untuk menjalankan mobil listrik dan pompa panas.
Rencana Jerman dapat dibedakan dari beberapa negara Uni Eropa lainnya yang memiliki sumber daya yang lebih stabil, kata Habeck.
"Menciptakan baseload (beban dasar) alternatif akan menjadi tantangan khusus," kata menteri. "Di satu sisi, ini seperti mengajari gajah cara menari."
Perwakilan industri mengatakan Jerman harus pragmatis dan bisa belajar dari pengalaman di tempat lain.
Inggris memperkenalkan apa yang disebut pasar kapasitas pada tahun 2014 untuk memikat investor ke energi terbarukan dan mengurangi intensitas karbonnya secara tajam, kata Samuel Alt dari Siemens Energy.
"Mari kita lihat apa yang berhasil di tempat lain agar tidak kehilangan waktu," kata Alt.
Daniel Hoelder, perwakilan pengembang energi terbarukan Baywa r.e., mengatakan bahwa insentif kredit pajak yang diajukan oleh pemerintah AS untuk sumber daya terbarukan adalah "pilihan yang sangat, sangat menarik".
Habeck bertujuan untuk merombak pasar 550 TWh (terawatt hours a year) karena permintaan meningkat dan produksi beralih ke sumber yang lebih terputus-putus ketika ekonomi terbesar Eropa itu beralih dari bahan bakar fosil di bawah komitmen iklimnya.
"Kami akan melakukan sebagian besar pekerjaan yang diperlukan pada tahun 2023," katanya pada pertemuan konsultasi tentang reformasi pasar listrik.
Tujuan Berlin adalah menghasilkan 80 persen listrik dari angin dan matahari pada tahun 2030, target yang makin mendesak sejak penurunan ekspor bahan bakar fosil Rusia ke Jerman pada tahun lalu.
Untuk mendukung ayunan dalam energi hijau karena produksi nuklir dan batu bara yang lebih andal dihentikan, pemerintah akan menyiapkan tender untuk kapasitas tenaga berbahan bakar gas, kata Habeck.
Strategi tender akan siap kuartal ini, kata dia, menekankan bahwa gas nantinya akan diganti dengan alternatif rendah karbon seperti hidrogen yang dibuat dari tenaga bersih melalui elektrolisis.
Tantangan selanjutnya adalah peningkatan permintaan listrik secara bersamaan untuk menjalankan mobil listrik dan pompa panas.
Rencana Jerman dapat dibedakan dari beberapa negara Uni Eropa lainnya yang memiliki sumber daya yang lebih stabil, kata Habeck.
"Menciptakan baseload (beban dasar) alternatif akan menjadi tantangan khusus," kata menteri. "Di satu sisi, ini seperti mengajari gajah cara menari."
Perwakilan industri mengatakan Jerman harus pragmatis dan bisa belajar dari pengalaman di tempat lain.
Inggris memperkenalkan apa yang disebut pasar kapasitas pada tahun 2014 untuk memikat investor ke energi terbarukan dan mengurangi intensitas karbonnya secara tajam, kata Samuel Alt dari Siemens Energy.
"Mari kita lihat apa yang berhasil di tempat lain agar tidak kehilangan waktu," kata Alt.
Daniel Hoelder, perwakilan pengembang energi terbarukan Baywa r.e., mengatakan bahwa insentif kredit pajak yang diajukan oleh pemerintah AS untuk sumber daya terbarukan adalah "pilihan yang sangat, sangat menarik".