Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) mendorong masyarakat menggunakan produk-produk dalam negeri untuk meningkatkan kemandirian ekonomi.

"Program P3DN ini berupaya untuk mendorong masyarakat agar lebih banyak menggunakan produk dalam negeri guna menumbuhkan kemandirian bangsa dan meningkatkan peran Indonesia dalam rantai suplai global," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Sulawesi Tengah Richard Arnaldo di Palu, Sulteng, Jumat.

Pemprov Sulteng melalui Dinas Perindag menggagas program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Program ini, kata Richard, untuk mendorong belanja pemerintah dan masyarakat agar lebih fokus pada produk-produk lokal dalam negeri.

Kata dia, untuk memaksimalkan implementasi program P3DN, maka pihaknya membentuk tim P3DN Sulteng yang melibatkan pemerintah daerah dan badan usaha.

Tim P3DN, ujarnya, memiliki agenda kerja mendorong komitmen Pemprov Sulteng untuk belanja produk dalam negeri, memaksimalkan matriks tugas setiap anggota tim, serta identifikasi risiko pada pelaksanaan program P3DN.

"Kami telah melakukan rapat kerja P3DN untuk memaksimalkan agenda-agenda tersebut," kata Richard.

Ia menjelaskan P3DN merupakan salah satu program prioritas nasional yang merujuk pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2022 terhadap pelaksanaan percepatan P3DN dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.

"Maka, sangat diharapkan adanya komitmen bersama terkait kegiatan belanja barang dan jasa oleh pemerintah agar lebih diprioritaskan pada penggunaan produk dalam negeri," ujarnya.

Ia menambahkan pembentukan Tim P3DN Provinsi Sulawesi Tengah 2023 tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Sulteng Nomor : 500.2.2.9/18.2/DIS.PERINDAG-G.ST/2023 pada tanggal 12 Januari 2023.

"Ada tiga hal yang perlu menjadi fokus pada saat ini yaitu, komitmen dan realisasi belanja Provinsi Sulawesi Tengah agar lebih mengutamakan penggunaan produk dalam negeri, risiko pelaksanaan program P3DN di Sulawesi Tengah dan sosialisasi berkelanjutan pelaksanaan P3DN," ujarnya.

Ia menguraikan pada tahun 2022 realisasi penggunaan produk dalam negeri di Sulteng mencapai 50 persen dari target 40 persen.

"Mudah-mudahan dengan anggaran belanja yang baru kita bisa lebih dari target yang akan ditentukan," kata Richard.


Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024