Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah daerah Kabupaten (Pemkab) Sigi mendukung Pemprov Sulteng melakukan pengembangan situs megalith demi mendongkrak percepatan peningkatan ekonomi masyarakat pada sektor budaya dan wisata serta pendidikan.
"Pengembangan ini akan memberikan dampak besar terhadap Kabupaten Sigi," kata Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi, di Sigi, Selasa.
Pengembangan situs megalith dilakukan oleh Pemprov Sulteng dengan menjadikannya sebagai destinasi wisata sejarah peradaban manusia, serta wisata budaya, yang dikolaborasikan dengan potensi keindahan sumber daya alam Sulteng.
Pengembangan itu dikemas dalam program Sulteng negeri 1000 megalith yang akan dicanangkan oleh Pemprov Sulteng pada Oktober 2023, di Wuasa, Kabupaten Poso.
Hal ini karena di Sulteng banyak terdapat patung megalitikum. Beberapa di antara patung tersebut adalah Patung dan arca Palindo, dan Tadulako, yang terletak di Bada dan Besoa, Kabupaten Poso. Situs megalith yang ada di Sulteng menurut data Pemprov Sulteng telah ada sejak sebelum masehi.
Selain di Kabupaten Poso, megalith yang usianya 3.000 tahun terhitung sebelum Masehi, juga ada di Kabupaten Sigi.
Wakil Bupati Sigi Samuel Pongi menguraikan, situs megalith yang usianya ribuan tahun terdapat di Desa Watunonju Kecamatan Sigi Biromaru, Dolo Selatan, Kulawi, Kulawi Selatan dan Pipikoro.
"Situs - situs bersejarah ini menjadi magnet untuk menarik kunjungan wisatawan ke Sigi dan Poso," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pengembangan tersebut, perlu diikutkan dengan gerak bersama untuk bersinergi membangun infastruktur jalan dan jembatan menuju lokasi - lokasi situs megalith dan wilayah sekitar megalith.
"Pemkab Sigi juga akan menggencarkan promosi dan sosialisasi Sulteng negeri 1000 megalith," ucapnya.
Gubernur Sulteng meminta kepada semua organisasi perangkat daerah di Sulteng khususnya lingkup Pemprov Sulteng agar mulai menyosialisasikan Sulteng negeri 1000 megalith.
"Semua OPD agar membuat miniatur patung megalith di masing - masing OPD," ujarnya.
Pemprov Sulteng telah melaksanakan rapat koordinasi persiapan pencanangan Sulteng negeri 1000 megalith. Rapat ini dipimpin langsung oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, di Jakarta.
Wisata megalith dan arca di Pokekea, Besoa, Kabupaten Poso. (ANTARA/Muhammad Hajiji)
"Pengembangan ini akan memberikan dampak besar terhadap Kabupaten Sigi," kata Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi, di Sigi, Selasa.
Pengembangan situs megalith dilakukan oleh Pemprov Sulteng dengan menjadikannya sebagai destinasi wisata sejarah peradaban manusia, serta wisata budaya, yang dikolaborasikan dengan potensi keindahan sumber daya alam Sulteng.
Pengembangan itu dikemas dalam program Sulteng negeri 1000 megalith yang akan dicanangkan oleh Pemprov Sulteng pada Oktober 2023, di Wuasa, Kabupaten Poso.
Hal ini karena di Sulteng banyak terdapat patung megalitikum. Beberapa di antara patung tersebut adalah Patung dan arca Palindo, dan Tadulako, yang terletak di Bada dan Besoa, Kabupaten Poso. Situs megalith yang ada di Sulteng menurut data Pemprov Sulteng telah ada sejak sebelum masehi.
Selain di Kabupaten Poso, megalith yang usianya 3.000 tahun terhitung sebelum Masehi, juga ada di Kabupaten Sigi.
Wakil Bupati Sigi Samuel Pongi menguraikan, situs megalith yang usianya ribuan tahun terdapat di Desa Watunonju Kecamatan Sigi Biromaru, Dolo Selatan, Kulawi, Kulawi Selatan dan Pipikoro.
"Situs - situs bersejarah ini menjadi magnet untuk menarik kunjungan wisatawan ke Sigi dan Poso," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pengembangan tersebut, perlu diikutkan dengan gerak bersama untuk bersinergi membangun infastruktur jalan dan jembatan menuju lokasi - lokasi situs megalith dan wilayah sekitar megalith.
"Pemkab Sigi juga akan menggencarkan promosi dan sosialisasi Sulteng negeri 1000 megalith," ucapnya.
Gubernur Sulteng meminta kepada semua organisasi perangkat daerah di Sulteng khususnya lingkup Pemprov Sulteng agar mulai menyosialisasikan Sulteng negeri 1000 megalith.
"Semua OPD agar membuat miniatur patung megalith di masing - masing OPD," ujarnya.
Pemprov Sulteng telah melaksanakan rapat koordinasi persiapan pencanangan Sulteng negeri 1000 megalith. Rapat ini dipimpin langsung oleh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, di Jakarta.