Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Bupati Parigi Moutong, Sulawesi Tengah Samsulrizal Tombolotutu mengatakan Festival Durian yang diselenggarakan di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan membantu meningkatkan kesejahteraan petani di daerah tersebut.
"Giat bagian dari promosi produk unggulan daerah supaya pangsa pasar durian asal Parigi Moutong lebih luas jangkauannya," kata Samsurizal pada acara puncak Festival Durian di Parigi Moutong, Kamis.
Ia memaparkan, durian khas daerah ini yakni jenis montong telah menembus pasar ekspor di sejumlah negara Asia, dan pada Rabu (5/7) buah tersebut di ekspor ke Thailand sebanyak 22 ton.
Ekspor durian tersebut dalam bentuk durian frozen atau beku melalui Koperasi Puspa Mandiri bekerja sama dengan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perusahaan importir pemerintah setempat.
Durian yang di ekspor ke luar negeri hasil produksi petani setempat.
Menurut data Pemkab Parigi Moutong luas potensi lahan pertanian durian 3.833 hektare dengan produksi rata-rata 305.419 ton per tahun.
Ekspor durian tersebut dalam bentuk durian frozen atau beku melalui Koperasi Puspa Mandiri bekerja sama dengan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perusahaan importir pemerintah setempat.
Durian yang di ekspor ke luar negeri hasil produksi petani setempat.
Menurut data Pemkab Parigi Moutong luas potensi lahan pertanian durian 3.833 hektare dengan produksi rata-rata 305.419 ton per tahun.
"Peluang pertumbuhan ekonomi dari komoditas ini sangat sangat potensial dikembangkan, di luar dari komoditas unggulan pada subsektor tanaman pangan seperti padi dan jagung," ujarnya.
Ia mengemukakan, target dalam pelaksanaan festival durian ini meningkatkan kontribusi produk domestik regional bruto (PRDB) sektor pertanian, kemudian menjadikan Parigi Moutong sebagai sentra durian terbesar di Indonesia.
"Kami ingin daerah ini menjadi tujuan agro wisata, khususnya buah durian di Indonesia," kata dia menambahkan.
Menurutnya, kebijakan Kementerian Pertanian periode 2020-2024 mengacu pada kebijakan nasional dalam dalam rencana pembangunan nasional jangka menengah (RPJMN) 2020 -2024, pembangunan pertanian dan pangan diarahkan dalam mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan petani.
"Lewat kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar terhadap pasar lokal, domestik maupun ekspor," demikian Samsurizal.