Jakarta (ANTARA) - PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) bekerja sama dengan Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi) melakukan rehabilitasi ekosistem biru dalam memperingati Hari Mangrove Sedunia pada 26 Juli 2023.

"Isu lingkungan sudah menjadi perhatian kami sejak lama. Sharp menyadari lingkungan yang terjaga dengan baik dapat mendukung performa bisnisnya untuk terus berkembang," kata PT Senior PR & Brand Communication Manager SEID Pandu Setio pada keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan laju perubahan iklim di dunia makin terasa, terutama di Indonesia. BNPB mencatat sekitar 3.531 bencana terjadi sepanjang tahun 2022. Karena itu, pihaknya berupaya membantu menekan laju perubahan iklim dengan menanam 3.300 bibit mangrove di sepanjang pesisir Pulau Tunda, Banten, guna mendukung rehabilitasi ekosistem biru.

Karbon biru merupakan istilah para penggiat lingkungan untuk jumlah emisi karbon dan gas rumah kaca yang diserap oleh ekosistem pesisir dan laut, yaitu hutan mangrove, padang lamun, kawasan rawa payau, dan terumbu karang.

Ekosistem karbon biru diyakini para ahli menjadi penyerap karbon paling aktif dibandingkan dengan ekosistem lain, dimana daya serapnya melebihi hutan tropis daratan.

Kegiatan menanam mangrove dibagi dalam 3 tahap. Pertama, telah dilakukan pada Juni 2023, kedua, pada Juli 2023, dan tahap ketiga dilakukan  Agustus 2023.

Adapan jenis mangrove yang ditanam, yakni Rhizopora Mucronata yang dapat tumbuh di tanah yang keras dan berpasir dan sering ditemukan pada daerah pasang surut.



Bersamaan dengan kegiatan penanaman, Yayasan Terangi juga melakukan penelitian guna mengetahui daya serap ekosistem karbon biru yang terdapat di Pulau Tunda.

"Ekosistem Karbon Biru menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menekan dampak pemanasan global. Kami senang dan terbantu dengan keterlibatan Sharp Indonesia dalam kegiatan ini. Kami berharap makin banyak perusahaan yang terlibat, sehingga ekosistem mangrove dan lamun dapat berfungsi secara optimal," kata Penanggung Jawab Ekowisata Yayasan Terangi, Mikael Prastowo Sesotyo Widodo.

 

Pewarta : Risbiani Fardaniah
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024