Bangkep, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, mengenalkan teknologi informatika dan komunikasi kepada pelajar SMP dan SMA di daerah itu melalui Program Birokrasi Mengajar (Birman).
"Iya, Dinas Kominfo turut berpartisipasi dalam Program Birman dalam rangka mendukung peningkatan SDM generasi muda melalui pendidikan," kata Kepala Dinas Kominfo Banggai Kepulauan Ratnasari N. Turungku di Banggai Kepulauan, Senin.
Birokrasi mengajar adalah salah satu program inovasi yang digagas Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir, sebagai bentuk kontribusi dan perhatian pemerintah setempat dalam membangun sumber daya manusia unggul di daerah setempat.
Bupati Ihsan Basir telah menandatangani Surat Edaran Nomor : 061/655/Bag.Org tentang Program Birokrasi Mengajar pada 11 Juli 2023. Melalui surat tersebut, 45 pejabat, meliputi asisten bupati, staf ahli bupati, kepala dinas, hingga camat, dijadwalkan mengajar di beberapa sekolah.
Beberapa sekolah yang menjadi sasaran program itu, di antaranya SMKN 1 Kecamatan Bulagi Selatan, SMKN 1 Liang, SMK Tinangkung Utara, SMAN 1 Buko Selatan, SMAN Tinangkung Selatan, SMK Tinangkung Selatan, SMAN 1 Buko, SMAN 2 Totikum, SMKN 1 Tinangkung. Kemudian, SMAN Peling Tengah, SMAN Totikum Selatan, SMAN 1 Bulagi, SMAN 1 Bulagi Utara.
Dinas Kominfo Banggai Kepulauan ambil bagian dalam program tersebut, dalam bentuk mengajar tentang TIK kepada siswa SMP Negeri 1 Tinangkung dan SMA Negeri 1 Tinangkung, dengan harapan dapat memberikan kontribusi langsung dan memperluas wawasan serta pengetahuan siswa terhadap dunia kerja dan pengetahuan lainnya.
Ratna, sapaan akrab Ratnasari Turungku, mengemukakan salah satu bentuk TIK adalah gawai yang bisa memiliki fungsi positif dan negatif, tergantung tujuan penggunaan masing-masing pemegang.
Kepada siswa, ia menerangkan bahwa pengaruh gawai memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif, antara lain penyediaan informasi, memudahkan komunikasi, peningkatan produktivitas, sarana pendidikan dan pembelajaran, sedangkan dampak negatif, antara lain menimbulkan kecanduan, gangguan kesehatan, gangguan komunikasi dan kurang interaksi sosial.
"Selain itu, kita dapat mengetahui penggunaan gadget yang bijaksana adalah tetapkan batas waktu penggunaan gadget, prioritaskan interaksi sosial langsung serta gunakan aplikasi atau pengaturan pembatas dalam penggunaan gadget," katanya.
Foto bersama Kepala Dinas Kominfo Banggai Kepulauan Ratnasari N. Turungku dengan pelajar SMPN 1 di Bangkep (ANTARA/HO-Dinas Kominfo Kabupaten Banggai Kepulauan)
"Iya, Dinas Kominfo turut berpartisipasi dalam Program Birman dalam rangka mendukung peningkatan SDM generasi muda melalui pendidikan," kata Kepala Dinas Kominfo Banggai Kepulauan Ratnasari N. Turungku di Banggai Kepulauan, Senin.
Birokrasi mengajar adalah salah satu program inovasi yang digagas Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir, sebagai bentuk kontribusi dan perhatian pemerintah setempat dalam membangun sumber daya manusia unggul di daerah setempat.
Bupati Ihsan Basir telah menandatangani Surat Edaran Nomor : 061/655/Bag.Org tentang Program Birokrasi Mengajar pada 11 Juli 2023. Melalui surat tersebut, 45 pejabat, meliputi asisten bupati, staf ahli bupati, kepala dinas, hingga camat, dijadwalkan mengajar di beberapa sekolah.
Beberapa sekolah yang menjadi sasaran program itu, di antaranya SMKN 1 Kecamatan Bulagi Selatan, SMKN 1 Liang, SMK Tinangkung Utara, SMAN 1 Buko Selatan, SMAN Tinangkung Selatan, SMK Tinangkung Selatan, SMAN 1 Buko, SMAN 2 Totikum, SMKN 1 Tinangkung. Kemudian, SMAN Peling Tengah, SMAN Totikum Selatan, SMAN 1 Bulagi, SMAN 1 Bulagi Utara.
Dinas Kominfo Banggai Kepulauan ambil bagian dalam program tersebut, dalam bentuk mengajar tentang TIK kepada siswa SMP Negeri 1 Tinangkung dan SMA Negeri 1 Tinangkung, dengan harapan dapat memberikan kontribusi langsung dan memperluas wawasan serta pengetahuan siswa terhadap dunia kerja dan pengetahuan lainnya.
Ratna, sapaan akrab Ratnasari Turungku, mengemukakan salah satu bentuk TIK adalah gawai yang bisa memiliki fungsi positif dan negatif, tergantung tujuan penggunaan masing-masing pemegang.
Kepada siswa, ia menerangkan bahwa pengaruh gawai memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif, antara lain penyediaan informasi, memudahkan komunikasi, peningkatan produktivitas, sarana pendidikan dan pembelajaran, sedangkan dampak negatif, antara lain menimbulkan kecanduan, gangguan kesehatan, gangguan komunikasi dan kurang interaksi sosial.
"Selain itu, kita dapat mengetahui penggunaan gadget yang bijaksana adalah tetapkan batas waktu penggunaan gadget, prioritaskan interaksi sosial langsung serta gunakan aplikasi atau pengaturan pembatas dalam penggunaan gadget," katanya.