Palu (ANTARA) -
Komando Distrik Militer (Kodim) 1306/Kota Palu memberikan bantuan logistik untuk korban gempa di Desa Lembantongoa Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
"Bantuan kemanusiaan bahan pangan yang diserahkan itu sebagai bentuk kepedulian atas bencana yang menimpa masyarakat," kata Komandan Kodim 1306/Kota Palu Letkol Inf Endang Sumardi di Palu, Rabu.
Ia memaparkan, bantuan logistik ini berupa mie instan 54 dos, telur ayam 20 rak, ikan kaleng lima dos, susu empat dos, beras 450 kilogram dan paket sembako 119 bungkus guna mengurangi beban masyarakat terdampak bencana gempa.
Menurut dia, TNI tidak hanya bertugas menjaga kedaulatan negara, tetapi juga memiliki kepedulian sosial untuk misi kemanusiaan, termasuk ikut melaksanakan penanganan dampak bencana.
"Setelah kami menerima laporan peristiwa gempa di Sigi, salah langsung memerintahkan Bhabinsa mengecek ke lokasi, berselang hari ketiga setelah bencana Selasa (8/8) kami langsung menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat terdampak," tutur Endang.
Bantuan kemanusiaan Kodim 1306/Kota Palu diantar oleh Perwira Penghubung (Pabung) Kabupaten Sigi Mayor Inf Tarno, bersama pengurus Persit Kartika Candra Kirana Cabang XX Koramil 02/BRM Pos Palolo, Kodim 1306/KP Koorcab Rem 132/Tdl.
Ia mengemukakan, prajurit yang saat ini sedang berada di lokasi bencana siap membantu masyarakat setempat dalam masa tanggap darurat.
“Sesama warga negara kita harus saling tolong menolong, di situasi seperti ini mereka yang terkena dampak bencana memiliki keterbatasan, sehingga nurani kami terpanggil untuk saling berbagi dan saling mendukung dalam melakukan kegiatan pemulihan," ujarnya.
Dilaporkan, hingga kini warga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo dan Desa Kamarora A serta Kamarora B, Kecamatan Nokilalaki masih bertahan di tenda pengungsian.
Gempa magnitudo 5,3 mengguncang Kabupaten Sigi terjadi pada Minggu (6/8) sekitar Pukul 09.44 WITA berpusat di darat dengan titik koordinat 1,19 lintang selatan dan 120,26 bujur timur atau 47 kilometer timur laut Sigi dengan kedalaman 16 kilometer tidak berpotensi tsunami.
Menurut data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, warga terdampak gempa di Desa Kamarora A dan Kamarora B sebanyak 3.141 jiwa dan Desa Lembantongoa 792 jiwa, rumah rusak 10 unit di Desa Lembantongoa dengan jenis kerusakan retak pada bagian dinding, dan tiga unit rumah tidak tidak dapat dihuni karena rusak berat.