Baznas Kabupaten Sigi salurkan logistik bagi pengungsi di Kamarora-Lembah Tongoa
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menyalurkan bantuan logistik untuk pengungsi di Desa Kamarora, Kecamatan Nokilalaki dan Desa Lembah Tongoa, Kecamatan Palolo.
"Bantuan logistik ini untuk membantu masyarakat yang mengungsi karena gempa," kata Ketua Baznas Kabupaten Sigi Hadi Wijaya, di Sigi, Selasa.
BMKG merilis gempa bumi bermagnitudo 5,3 terjadi di Kabupaten Sigi yang berpusat di darat, tepatnya di koordinat 1,19 lintang selatan dan 120,26 bujur timur atau 47 kilometer timur laut Sigi dengan kedalaman 16 kilometer tidak berpotensi tsunami pada pukul 09.44 WITA, Minggu (6/8) pagi.
Kemudian, BMKG kembali merilis 33 kali aktivitas gempa susulan terjadi hingga malam hari di sekitar wilayah titik gempa sebelumnya dengan magnitudo 3 hingga 5.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan sebanyak 803 kepala keluarga (KK) di Desa Kamarora A dan Kamarora B , Kecamatan Nokilalaki terdampak oleh bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,3.
Data BPBD Sulteng menyebutkan jumlah penduduk yang terdampak di Desa Kamarora A sebanyak 1.794 jiwa atau 496 KK. Sementara warga yang terdampak di Desa Kamarora B sebanyak 1.347 Jiwa atau kurang lebih 307KK.
Kemudian, Di Desa Lembah Tongoa, Kecamatan Palolo, yang berada dekat dengan pusat gempa gempa, setidaknya 79 rumah warga rusak akibat gempa.
Jumlah warga yang terdampak di desa itu dilaporkan sekitar 792 orang, termasuk di antaranya 100 balita, 34 batita, 69 anak, 11 ibu hamil, 34 ibu menyusui, 52 warga lansia, 58 orang sakit, dan 12 penyandang disabilitas.
Hadi mengatakan bahwa Baznas memberikan bantuan logistik untuk warga tiga desa tersebut. Bantuan itu berupa makanan siap saji seperti daging kaleng, mie instan, bubur siap seduh bagi lanjut usia (Lansia) dan bayi.
Baznas juga memberikan bantuan kebutuhan lain diantaranya, air mineral, pampers, obat - obatan, makanan ringan serta kebutuhan wanita.
"Baznas ikut ambil bagian membantu saudara - saudara kita yang terdampak musibah gempa, tentunya ini merupakan sebuah kewajiban bagi BAZNAS, untuk hadir di tengah masyarakat secara cepat dalam musibah bencana alam," ujarnya.
"Bantuan logistik ini untuk membantu masyarakat yang mengungsi karena gempa," kata Ketua Baznas Kabupaten Sigi Hadi Wijaya, di Sigi, Selasa.
BMKG merilis gempa bumi bermagnitudo 5,3 terjadi di Kabupaten Sigi yang berpusat di darat, tepatnya di koordinat 1,19 lintang selatan dan 120,26 bujur timur atau 47 kilometer timur laut Sigi dengan kedalaman 16 kilometer tidak berpotensi tsunami pada pukul 09.44 WITA, Minggu (6/8) pagi.
Kemudian, BMKG kembali merilis 33 kali aktivitas gempa susulan terjadi hingga malam hari di sekitar wilayah titik gempa sebelumnya dengan magnitudo 3 hingga 5.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan sebanyak 803 kepala keluarga (KK) di Desa Kamarora A dan Kamarora B , Kecamatan Nokilalaki terdampak oleh bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,3.
Data BPBD Sulteng menyebutkan jumlah penduduk yang terdampak di Desa Kamarora A sebanyak 1.794 jiwa atau 496 KK. Sementara warga yang terdampak di Desa Kamarora B sebanyak 1.347 Jiwa atau kurang lebih 307KK.
Kemudian, Di Desa Lembah Tongoa, Kecamatan Palolo, yang berada dekat dengan pusat gempa gempa, setidaknya 79 rumah warga rusak akibat gempa.
Jumlah warga yang terdampak di desa itu dilaporkan sekitar 792 orang, termasuk di antaranya 100 balita, 34 batita, 69 anak, 11 ibu hamil, 34 ibu menyusui, 52 warga lansia, 58 orang sakit, dan 12 penyandang disabilitas.
Hadi mengatakan bahwa Baznas memberikan bantuan logistik untuk warga tiga desa tersebut. Bantuan itu berupa makanan siap saji seperti daging kaleng, mie instan, bubur siap seduh bagi lanjut usia (Lansia) dan bayi.
Baznas juga memberikan bantuan kebutuhan lain diantaranya, air mineral, pampers, obat - obatan, makanan ringan serta kebutuhan wanita.
"Baznas ikut ambil bagian membantu saudara - saudara kita yang terdampak musibah gempa, tentunya ini merupakan sebuah kewajiban bagi BAZNAS, untuk hadir di tengah masyarakat secara cepat dalam musibah bencana alam," ujarnya.