BPBD-Sulteng tangani 196 kejadian bencana hidrometeorologi selama 2024

id BPBD Sulteng ,Bencana hidrometeorologi ,Provinsi Sulawesi Tengah

BPBD-Sulteng tangani 196 kejadian bencana hidrometeorologi selama 2024

TRC BPBD Kota Palu melakukan asesmen di rumah warga terendam banjir di Palu, Sabtu (4/5/2024). (ANTARA/HO-BPBD Sulteng)

Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng) menangani 196 kejadian bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah itu selama tahun 2024.

"Periode tahun 2024 tercatat telah terjadi 196 kejadian bencana yang melanda wilayah Sulteng, baik bencana hidrometeorologi basah maupun kering," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andy A. Sembiring di Palu, Rabu.

Ia mengatakan jumlah kejadian bencana pada tahun 2024 mengalami peningkatan sebesar 75 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 111 kejadian. Dari 196 kejadian bencana alam itu pada 2024, lanjutnya, banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi dengan 147 kejadian.

Kemudian 11 puting beliung, lima kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dua kali banjir rob, 12 tanah longsor, empat gempa bumi, sembilan banjir dan tanah longsor, dua kali banjir bandang, satu kekeringan.

Dia mengatakan upaya penanganan bencana terus dilakukan oleh BPBD Sulteng dengan melakukan gerak cepat apabila menerima laporan bencana alam.

Ia mengatakan masalah penanggulangan bencana tidak hanya pada saat bencana terjadi, namun kunci utamanya adalah saat pra-bencana sehingga beberapa langkah mitigasi dan simulasi bencana alam juga telah dilakukan selama tahun 2024.

"BPBD Sulteng bertanggungjawab dalam penanganan dampak bencana, diantaranya menjaga konektivitas jaringan jalan dan jembatan, menyediakan fasilitas air bersih/air minum," katanya.

Selain itu pihaknya melakukan sanitasi di Kabupaten Tojo Una-Una dan Kabupaten Sigi serta merelokasi korban terdampak dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan penanganan kerusakan infrastruktur.

BPBD Sulteng mencatat selama tahun 2024 terdapat empat orang meninggal dunia, dua orangterluka, 29.751 orang menderita, dan 1.589 orang mengungsi akibat bencana.

Selain itu terdapat juga kerusakan rumah dan beberapa fasilitas umum. Sebanyak 804 rumah mengalami kerusakan dengan rincian 173 rumah rusak berat, 255 rumah rusak sedang, dan 376 rumah rusak ringan.

Kemudian 56 sarana pendidikan, 39 sarana ibadah,14 sarana kesehatan, 25 fasilitas perkantoran, 19 jembatan, 1.690 hektare persawahan, dan 466 hektare lahan perkebunan/hutan juga mengalami kerusakan.

Sementara itu, kata dia, tiga kabupaten dengan jumlah kejadian bencana terbanyak selama tahun 2024 yaitu Kabupaten Parigi Moutong (39), Banggai (24), dan Poso (24).