Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah menyebutkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai pada Kamis (31/8).
"Kebakaran hutan ini terjadi di Dusun dua, Desa Batu Hitam pada Kamis malam sekitar pukul 21.30 WITA," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andy A. Sembiring di Palu, Jumat.
Menurut dia, dalam peristiwa kebakaran itu sekitar 300 pohon kelapa dan 60 hektare area perkebunan terdampak.
"Sampai saat ini berdasarkan laporan, titik api belum padam dan diperlukan tangki semprot untuk menjangkau lokasi yang sulit di akses oleh kendaraan pemadam," katanya.
"Kebakaran hutan ini terjadi di Dusun dua, Desa Batu Hitam pada Kamis malam sekitar pukul 21.30 WITA," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andy A. Sembiring di Palu, Jumat.
Menurut dia, dalam peristiwa kebakaran itu sekitar 300 pohon kelapa dan 60 hektare area perkebunan terdampak.
"Sampai saat ini berdasarkan laporan, titik api belum padam dan diperlukan tangki semprot untuk menjangkau lokasi yang sulit di akses oleh kendaraan pemadam," katanya.
Ia mengatakan bahwa penyebab kemungkinan kebakaran lahan disebabkan oleh fenomena musim kemarau yang terjadi di daerah itu sebagai dampak dari El Nino.
Sebelumnya, kata dia, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), telah mengeluarkan peringatan dini tentang adanya potensi musim kemarau panjang di beberapa wilayah Sulteng akibat El Nino yang diprediksi terjadi pada September hingga Oktober 2023.
Lanjut dia, saat ini Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banggai telah berada di lokasi kebakaran untuk melakukan asesmen, dan juga masih berupaya untuk memadamkan titik api.
"TRC BPBD Banggai dan unit pemadam kebakaran serta aparat TNI melakukan suplai air ke tandon milik warga untuk melakukan pemadaman manual ke titik rawan penyebaran api," katanya.
Menurut dia, dalam peristiwa kebakaran itu sekitar 300 pohon kelapa dan 60 hektare area perkebunan terdampak.
"Sampai saat ini berdasarkan laporan, titik api belum padam dan diperlukan tangki semprot untuk menjangkau lokasi yang sulit di akses oleh kendaraan pemadam," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus telah mengeluarkan imbauan dan meminta warga Sulteng agar meningkatkan kewaspadaan karhutla untuk mengantisipasi dampak fenomena El Nino.
Ia mengemukakan bahwa seluruh daerah di Provinsi Sulawesi Tengah merupakan daerah yang rawan karhutla sehingga diperlukan antisipasi, seperti wilayah Kabupaten Sigi, Buol, Parigi Moutong, Poso, Tojo Una-una, Morowali dan Kabupaten Banggai.
"Warga diimbau tidak melakukan pembakaran dalam membuka lahan pertanian atau perkebunan baru, karena bisa menyebabkan kebakaran hutan yang lebih luas yang akan merugikan masyarakat luas," katanya.
Ia juga nmengimbau agar warga tidak membuang puntung rokok sembarangan karena bisa menimbulkan percikan api dan berpotensi kebakaran.