Palu (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Palu, Sulawesi Tengah Kombes Pol. Barliansyah menyebutkan Operasi Zebra Tinombala 2023 mengedepankan aksi edukatif dengan peningkatan sosialisasi tertib berlalu lintas kepada masyarakat.

"Operasi Zebra ini mengedepankan aksi edukatif agar masyarakat semakin paham dan patuh untuk senantiasa disiplin mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya," kata Barliansyah di Palu, Jumat.

Ia mengatakan selama empat hari pelaksanaan Operasi Zebra Tinombala 2023, mayoritas pelanggar lalu lintas merupakan mahasiswa atau pelajar dan karyawan swasta.

Oleh karena itu, selain melakukan penegakan hukum, Satlantas Polresta Palu juga memberikan edukasi dengan pemasangan spanduk serta membagikan pamflet untuk tertib berlalu lintas agar dapat meningkatkan perilaku disiplin dalam berkendara, khususnya bagi generasi muda.

"Mayoritas pelanggar yang ditindak selama operasi ini adalah mahasiswa atau pelajar dan karyawan swasta, sehingga kami berupaya menekan kasus pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas melalui kegiatan edukatif tersebut," katanya.

Sementara itu, pelanggaran yang dominan terjadi selama Operasi Zebra Tinombala 2023 diantaranya tidak memakai helm Standar Nasional Indonesia (SNI), pengendara melawan arus, lupa membawa surat-surat kendaraan, dan tidak memakai sabuk pengaman bagi pengendara roda empat.

Menurut Barliansyah, sampai pada hari ketiga Operasi Zebra, Satlantas Polresta Palu telah melakukan penindakan sebanyak 365 kali dengan tilang manual sebanyak 46 kali dan teguran sebanyak 310 kali.

Oleh karena itu, dia berharap pelaksanaan Operasi Zebra Tinombala 2023 yang berlangsung 4-17 September itu dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat Kota Palu dalam menjaga keselamatan saat berlalu lintas dan mematuhi aturan.
 

Pewarta : Nur Amalia Amir
Editor : Andilala
Copyright © ANTARA 2024