Sleman (ANTARA) - Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Pameran Warisan Budaya Takbenda Indonesia bertajuk "Trapsila" pada 14 sampai 17 September 2023 di Monumen Jogja Kembali.
"Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkuat karakter, identitas, dan kepribadian masyarakat Sleman," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Edy Winarya di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, pameran ini juga untuk meningkatkan apresiasi dan kebanggaan masyarakat daerah ini terhadap keunikan dan kekayaan ragam budaya Sleman dan meningkatkan kesadaran dan peran aktif masyarakat serta pemangku kebijakan terhadap pentingnya Warisan Budaya Takbenda.
"Pameran ini juga sebagai sarana mempromosikan Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Sleman kepada masyarakat luas dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," katanya.
Ia mengatakan semua Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Kabupaten Sleman yang telah ditetapkan dipamerkan dalam kegiatan ini.
"Sampai 2022, Warisan Budaya Takbenda dari Kabupaten Sleman yang ditetapkan sebanyak 21 buah," katanya.
Edy mengatakan pameran ini mengambil tema "Sleman Berbudaya Trapsila", yang diambil dari nilai-nilai dalam Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2019 tentang Pelindungan dan Pengembangan Tata Nilai Budaya Sleman.
"Trapsila merupakan kependekan dari tembayatan, prasaja, sembada, welas asih," katanya.
Dalam pameran ini juga dilaksanakan penyerahan Sertifikat Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2022 untuk Seni Pertunjukan Antup dan Ritus Pager Bumi Rebo Pungkasan.
Selain itu, juga diselenggarakan pameran karya lukis, pameran produk pengolahan objek pemajuan kebudayaan, lomba lukis untuk siswa usia SD, dan pameran Museum Gunungapi Merapi.
"Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkuat karakter, identitas, dan kepribadian masyarakat Sleman," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Edy Winarya di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, pameran ini juga untuk meningkatkan apresiasi dan kebanggaan masyarakat daerah ini terhadap keunikan dan kekayaan ragam budaya Sleman dan meningkatkan kesadaran dan peran aktif masyarakat serta pemangku kebijakan terhadap pentingnya Warisan Budaya Takbenda.
"Pameran ini juga sebagai sarana mempromosikan Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Sleman kepada masyarakat luas dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," katanya.
Ia mengatakan semua Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Kabupaten Sleman yang telah ditetapkan dipamerkan dalam kegiatan ini.
"Sampai 2022, Warisan Budaya Takbenda dari Kabupaten Sleman yang ditetapkan sebanyak 21 buah," katanya.
Edy mengatakan pameran ini mengambil tema "Sleman Berbudaya Trapsila", yang diambil dari nilai-nilai dalam Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2019 tentang Pelindungan dan Pengembangan Tata Nilai Budaya Sleman.
"Trapsila merupakan kependekan dari tembayatan, prasaja, sembada, welas asih," katanya.
Dalam pameran ini juga dilaksanakan penyerahan Sertifikat Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2022 untuk Seni Pertunjukan Antup dan Ritus Pager Bumi Rebo Pungkasan.
Selain itu, juga diselenggarakan pameran karya lukis, pameran produk pengolahan objek pemajuan kebudayaan, lomba lukis untuk siswa usia SD, dan pameran Museum Gunungapi Merapi.