Depok (ANTARA) - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) memastikan kehadiran mantan gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk memberikan kuliah kebangsaan di Gedung Balai Serbaguna Purnomo Prawiro, Kampus FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Senin.
Sebelumnya, pada 29 Agustus 2023, FISIP UI menggelar kuliah kebangsaan oleh mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Selanjutnya, untuk kuliah kebangsaan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih dilakukan penjadwalan.
Dekan FISIP UI Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto mengatakan FISIP UI merupakan kampus dengan kekhususan di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang harus memainkan perannya sebagai katalis diskusi sehat dan berkualitas, tanpa memihak kelompok mana pun.
"Kehadiran tokoh-tokoh pada kuliah kebangsaan adalah salah satu forum di mana mahasiswa dan civitas academica dapat mendengar, bertanya, bahkan mendebat pemikiran-pemikiran masa depan Indonesia yang dilontarkan para tokoh tersebut," kata Aji di Depok, Jawa Barat, Senin.
Dalam acara kuliah kebangsaan bertemakan "Hendak ke Mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman, dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan" tersebut, para tokoh diberi kesempatan untuk mengeluarkan pemikiran dan visi mereka, kemudian ditanggapi oleh para panelis yang terdiri atas dosen dan mahasiswa.
Aji kembali menegaskan bahwa yang diundang pada kuliah kebangsaan FISIP UI itu bukan sebagai bakal calon presiden (capres) Pemilu 2024, melainkan sebagai tokoh-tokoh yang memiliki pemikiran terhadap masa depan Indonesia.
"Tokoh tersebut kami undang berdasarkan kapasitasnya sebagai anak bangsa yang memiliki spektrum luas terhadap publik, di mana memiliki pemikiran dan pandangan terhadap masa depan Indonesia, bukan sebagai calon presiden," jelasnya.
Kuliah kebangsaan tersebut sudah terlaksana sejak tahun 2022, di mana saat itu sempat mengundang Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, dan tokoh masyarakat sipil Yenny Wahid.
Ketua Panitia Kuliah Kebangsaan Shofwan Al Banna Choiruzzad menjelaskan dalam acara tersebut merupakan format yang lazim dilakukan di dunia akademis dalam kerangka pengembangan keilmuan dan pemikiran.
"Kuliah Kebangsaan adalah forum akademis, di mana kita dapat menyimak pemikiran-pemikiran yang terlontar. Tidak hanya pemikiran dari tokoh yang menjadi dosen tamu, tapi juga pemikiran-pemikiran dari panelis maupun peserta kuliah yang hadir," ujar Shofwan.
Sebelumnya, pada 29 Agustus 2023, FISIP UI menggelar kuliah kebangsaan oleh mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Selanjutnya, untuk kuliah kebangsaan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih dilakukan penjadwalan.
Dekan FISIP UI Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto mengatakan FISIP UI merupakan kampus dengan kekhususan di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang harus memainkan perannya sebagai katalis diskusi sehat dan berkualitas, tanpa memihak kelompok mana pun.
"Kehadiran tokoh-tokoh pada kuliah kebangsaan adalah salah satu forum di mana mahasiswa dan civitas academica dapat mendengar, bertanya, bahkan mendebat pemikiran-pemikiran masa depan Indonesia yang dilontarkan para tokoh tersebut," kata Aji di Depok, Jawa Barat, Senin.
Dalam acara kuliah kebangsaan bertemakan "Hendak ke Mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman, dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan" tersebut, para tokoh diberi kesempatan untuk mengeluarkan pemikiran dan visi mereka, kemudian ditanggapi oleh para panelis yang terdiri atas dosen dan mahasiswa.
Aji kembali menegaskan bahwa yang diundang pada kuliah kebangsaan FISIP UI itu bukan sebagai bakal calon presiden (capres) Pemilu 2024, melainkan sebagai tokoh-tokoh yang memiliki pemikiran terhadap masa depan Indonesia.
"Tokoh tersebut kami undang berdasarkan kapasitasnya sebagai anak bangsa yang memiliki spektrum luas terhadap publik, di mana memiliki pemikiran dan pandangan terhadap masa depan Indonesia, bukan sebagai calon presiden," jelasnya.
Kuliah kebangsaan tersebut sudah terlaksana sejak tahun 2022, di mana saat itu sempat mengundang Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, dan tokoh masyarakat sipil Yenny Wahid.
Ketua Panitia Kuliah Kebangsaan Shofwan Al Banna Choiruzzad menjelaskan dalam acara tersebut merupakan format yang lazim dilakukan di dunia akademis dalam kerangka pengembangan keilmuan dan pemikiran.
"Kuliah Kebangsaan adalah forum akademis, di mana kita dapat menyimak pemikiran-pemikiran yang terlontar. Tidak hanya pemikiran dari tokoh yang menjadi dosen tamu, tapi juga pemikiran-pemikiran dari panelis maupun peserta kuliah yang hadir," ujar Shofwan.