Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menyebutkan perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi penopang pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"UMKM memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ucap Wakil Bupati Sigi Samuel Pongi di Sigi, Kamis.
Samuel mengatakan bahwa Sigi merupakan satu daerah di Sulteng yang dilanda bencana alam gempa bumi disertai likuefaksi, yang kemudian memberikan dampak langsung terhadap ekonomi masyarakat dan daerah.
Di samping itu, Pemkab Sigi juga dilanda pandemi COVID-19 yang juga memberikan dampak terhadap stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.
"Dalam situasi tersebut, UMKM mampu bertahan," ujar Wabup Samuel Pongi.
Pemkab Sigi, kata dia, terus berupaya membangun UMKM yang tangguh untuk menjaga keberlanjutan pemulihan ekonomi pascabencana di Sulawesi Tengah.
"Kami membutuhkan gagasan, bertukar pengetahuan, pengalaman dan strategi dalam membangun UMKM yang tangguh dan berkelanjutan," sebutnya.
Berdasarkan data Pemkab Sigi terdapat 1.470 IKM wirausaha baru. Dari jumlah tersebut terdapat 565 IKM yang berbasis pertanian atau olahan pangan jenis produknya antara lain kopi, bawang goreng, keripik dan sebagainya.
Menurut data Pemerintah Kabupaten Sigi, selama tahun 2016 sampai 2021 pemerintah daerah menyalurkan bantuan peralatan dan modal usaha sebanyak Rp5,1 miliar kepada 289 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, tiga koperasi dan 83 orang.
Pada tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Sigi memberikan bantuan senilai Rp250 juta kepada empat koperasi.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sigi menjalankan Program Bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) Nol Persen guna mendukung pengembangan usaha.
Pemerintah Kabupaten Sigi mengalokasikan anggaran Rp1,9 miliar untuk menanggung bunga kredit dalam Program Bunga KUR Nol Persen. Sebanyak 1.000 pelaku usaha mendapat manfaat dari program tersebut.
"UMKM memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ucap Wakil Bupati Sigi Samuel Pongi di Sigi, Kamis.
Samuel mengatakan bahwa Sigi merupakan satu daerah di Sulteng yang dilanda bencana alam gempa bumi disertai likuefaksi, yang kemudian memberikan dampak langsung terhadap ekonomi masyarakat dan daerah.
Di samping itu, Pemkab Sigi juga dilanda pandemi COVID-19 yang juga memberikan dampak terhadap stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.
"Dalam situasi tersebut, UMKM mampu bertahan," ujar Wabup Samuel Pongi.
Pemkab Sigi, kata dia, terus berupaya membangun UMKM yang tangguh untuk menjaga keberlanjutan pemulihan ekonomi pascabencana di Sulawesi Tengah.
"Kami membutuhkan gagasan, bertukar pengetahuan, pengalaman dan strategi dalam membangun UMKM yang tangguh dan berkelanjutan," sebutnya.
Berdasarkan data Pemkab Sigi terdapat 1.470 IKM wirausaha baru. Dari jumlah tersebut terdapat 565 IKM yang berbasis pertanian atau olahan pangan jenis produknya antara lain kopi, bawang goreng, keripik dan sebagainya.
Menurut data Pemerintah Kabupaten Sigi, selama tahun 2016 sampai 2021 pemerintah daerah menyalurkan bantuan peralatan dan modal usaha sebanyak Rp5,1 miliar kepada 289 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, tiga koperasi dan 83 orang.
Pada tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Sigi memberikan bantuan senilai Rp250 juta kepada empat koperasi.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sigi menjalankan Program Bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) Nol Persen guna mendukung pengembangan usaha.
Pemerintah Kabupaten Sigi mengalokasikan anggaran Rp1,9 miliar untuk menanggung bunga kredit dalam Program Bunga KUR Nol Persen. Sebanyak 1.000 pelaku usaha mendapat manfaat dari program tersebut.