Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati SigiSigi, Provinsi Sulteng Mohamad Irwan mengemukakan intervensi terhadap lonjakan harga bahan pokok atau pangan harus dilakukan secara terstruktur dan sistematis dengan melibatkan multi pihak.
"Dalam pengendalian inflasi, salah satunya yaitu menekan lonjakan harga bahan pangan, maka kita harus bekerja secara terstruktur," kata Mohamad Irwan, di sela - sela, kegiatan gerakan pangan murah di Sigi, Rabu.
Dia mengemukakan masalah harga pangan yang selalu mengalami fluktuatif, menjadi satu tantangan dan problem yang dihadapi oleh pemerintah.
Hal ini, menurut dia, bukan hanya menjadi tugas dan kewajiban dari Dinas Pangan semata, untuk menstabilkan harga pangan dan ketersediaan stok pangan.
Melainkan, juga menjadi tanggung jawab perangkat daerah lainnya. Karena, sebut Bupati, harga pangan mengalami fluktuatif dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya alur distribusi, ketersediaan stok, dan cuaca atau iklim yang kemudian berdampak pada gagalnya panen di tingkat petani.
Salah satu bahan pokok pangan di Kabupaten Sigi yang saat ini mengalami lonjakan harga yaitu bahan pokok pangan beras. Harga beras dari Bulog yaitu Rp10.900/kilogram untuk beras medium. Namun harga di pasar Rp13.000 lebih/kilogram.
Pemkab Sigi memprediksi bahwa melonjaknya harga beras, salah satu penyebabnya dikarenakan naiknya harga jenis pangan lainnya misalnya cabe, bawang, atau minyak goreng.
Oleh karena itu, kata dia, intervensi yang dilakukan harus terstruktur dan sistematis dari hulu hingga pasar, yang dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perikanan.
Dia mencontohkan, harga bahan pokok pangan di wilayah Pipikoro. Di mana, minimnya ketersediaan infastruktur berupa jalan, memberikan dampak langsung terhadap melonjaknya harga pangan di daerah itu.
"Sehingga intervensinya harus terstruktur dan sistematis," sebutnya.
Di samping itu, kata dia, pemerintah juga akan terus melakukan intervensi penyediaan stok pangan dan identifikasi penyebab melonjaknya harga bahan pokok pangan tersebut.
Sebelumnya Dinas Pangan Provinsi Sulteng menyuplai 30.000 kilogram beras cadangan pangan pemerintah daerah, ke Pemkab Sigi dalam rangka menekan lonjakan harga pangan beras.
Bupati Sigi Mohamad Irwan didampingi Kepala Dinas Pangan Provinsi Sulteng Iskandar Nongtji mengecek harga bahan pokok pangan pada gerakan pangan murah, di Sigi, Rabu (4/10/2023) (ANTARA/Muhammad Hajiji)
"Dalam pengendalian inflasi, salah satunya yaitu menekan lonjakan harga bahan pangan, maka kita harus bekerja secara terstruktur," kata Mohamad Irwan, di sela - sela, kegiatan gerakan pangan murah di Sigi, Rabu.
Dia mengemukakan masalah harga pangan yang selalu mengalami fluktuatif, menjadi satu tantangan dan problem yang dihadapi oleh pemerintah.
Hal ini, menurut dia, bukan hanya menjadi tugas dan kewajiban dari Dinas Pangan semata, untuk menstabilkan harga pangan dan ketersediaan stok pangan.
Melainkan, juga menjadi tanggung jawab perangkat daerah lainnya. Karena, sebut Bupati, harga pangan mengalami fluktuatif dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya alur distribusi, ketersediaan stok, dan cuaca atau iklim yang kemudian berdampak pada gagalnya panen di tingkat petani.
Salah satu bahan pokok pangan di Kabupaten Sigi yang saat ini mengalami lonjakan harga yaitu bahan pokok pangan beras. Harga beras dari Bulog yaitu Rp10.900/kilogram untuk beras medium. Namun harga di pasar Rp13.000 lebih/kilogram.
Pemkab Sigi memprediksi bahwa melonjaknya harga beras, salah satu penyebabnya dikarenakan naiknya harga jenis pangan lainnya misalnya cabe, bawang, atau minyak goreng.
Oleh karena itu, kata dia, intervensi yang dilakukan harus terstruktur dan sistematis dari hulu hingga pasar, yang dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perikanan.
Dia mencontohkan, harga bahan pokok pangan di wilayah Pipikoro. Di mana, minimnya ketersediaan infastruktur berupa jalan, memberikan dampak langsung terhadap melonjaknya harga pangan di daerah itu.
"Sehingga intervensinya harus terstruktur dan sistematis," sebutnya.
Di samping itu, kata dia, pemerintah juga akan terus melakukan intervensi penyediaan stok pangan dan identifikasi penyebab melonjaknya harga bahan pokok pangan tersebut.
Sebelumnya Dinas Pangan Provinsi Sulteng menyuplai 30.000 kilogram beras cadangan pangan pemerintah daerah, ke Pemkab Sigi dalam rangka menekan lonjakan harga pangan beras.