Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, menilai pencanangan Sulteng sebagai negeri seribu megalit menjadi satu peluang untuk meningkatkan wisata Kabupaten Poso yang berdampak pada terbukanya lapangan kerja dan peningkatan ekonomi masyarakat.
"Kami yakin bahwa pencanangan Sulteng negeri seribu megalit akan menciptakan peluang baru dalam pariwisata dan investasi di Kabupaten Poso serta Sulawesi Tengah secara keseluruhan," ucap Bupati Poso Verna Inkiriwang, di Poso, Selasa, dalam pencanangan Sulteng negeri seribu megalit berlangsung di Lembah Bada.
Pemerintah Kabupaten Poso, kata Bupati, dengan bangga dan antusias mendukung pencanangan Sulawesi Tengah sebagai negeri seribu megalit.
"Melalui pencanangan ini, kami berharap dapat mengungkapkan keindahan, kekayaan budaya, dan sejarah megah yang tersimpan dalam setiap batu megah yang tersebar di Tanah Poso," ujarnya.
"Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah atas dukungan untuk pelestarian situs cagar budaya di Kabupaten Poso, sehingga menjadi ikon
pariwisata andalan Sulawesi Tengah," sebutnya.
Kabupaten Poso menyimpan banyak situs cagar budaya berupa megalitikum yang tersebar di Lembah Bada, Lembah Napu dan Lembah Behoa.
Di tiga lembah tersebut, terdapat sekitar 900 lebih megalit dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ukuran batu tertinggi menyerupai manusia setinggi empat meter dengan lebar rata-rata 1,5 sampai 2,5 meter.
Hasil penelitian arkeologi menyebutkan megalit tersebut diperkirakan berasal dari 3.000 tahun sebelum Masehi dan yang termuda dibuat sekitar 1.300 tahun sebelum Masehi.
"Semoga dengan pencanangan Sulawesi Tengah sebagai negeri seribu megalit, kami dapat memperkenalkan kepada dunia pesona Kabupaten Poso yang kaya akan megalit," ungkapnya.
"Mari kita bersama-sama bekerja keras untuk mengembangkan dan mempromosikan kekayaan budaya dan alam yang luar biasa ini, agar dapat dinikmati oleh generasi masa depan dan menjadi kebanggaan seluruh bangsa Indonesia. Mari kita terus bersatu dalam menjaga dan memajukan megalit di Kabupaten Poso," imbuhnya.
"Kami yakin bahwa pencanangan Sulteng negeri seribu megalit akan menciptakan peluang baru dalam pariwisata dan investasi di Kabupaten Poso serta Sulawesi Tengah secara keseluruhan," ucap Bupati Poso Verna Inkiriwang, di Poso, Selasa, dalam pencanangan Sulteng negeri seribu megalit berlangsung di Lembah Bada.
Pemerintah Kabupaten Poso, kata Bupati, dengan bangga dan antusias mendukung pencanangan Sulawesi Tengah sebagai negeri seribu megalit.
"Melalui pencanangan ini, kami berharap dapat mengungkapkan keindahan, kekayaan budaya, dan sejarah megah yang tersimpan dalam setiap batu megah yang tersebar di Tanah Poso," ujarnya.
"Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah atas dukungan untuk pelestarian situs cagar budaya di Kabupaten Poso, sehingga menjadi ikon
pariwisata andalan Sulawesi Tengah," sebutnya.
Kabupaten Poso menyimpan banyak situs cagar budaya berupa megalitikum yang tersebar di Lembah Bada, Lembah Napu dan Lembah Behoa.
Di tiga lembah tersebut, terdapat sekitar 900 lebih megalit dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ukuran batu tertinggi menyerupai manusia setinggi empat meter dengan lebar rata-rata 1,5 sampai 2,5 meter.
Hasil penelitian arkeologi menyebutkan megalit tersebut diperkirakan berasal dari 3.000 tahun sebelum Masehi dan yang termuda dibuat sekitar 1.300 tahun sebelum Masehi.
"Semoga dengan pencanangan Sulawesi Tengah sebagai negeri seribu megalit, kami dapat memperkenalkan kepada dunia pesona Kabupaten Poso yang kaya akan megalit," ungkapnya.
"Mari kita bersama-sama bekerja keras untuk mengembangkan dan mempromosikan kekayaan budaya dan alam yang luar biasa ini, agar dapat dinikmati oleh generasi masa depan dan menjadi kebanggaan seluruh bangsa Indonesia. Mari kita terus bersatu dalam menjaga dan memajukan megalit di Kabupaten Poso," imbuhnya.